SinarHarapan.id – Produk gula putih yang dihadirkan dalam program “Koperasi Manis” datang dengan dua varian kemasan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar: karung 50 Kg untuk memenuhi permintaan industri dan koperasi besar, serta kemasan ritel 1 kg yang dirancang untuk konsumen rumah tangga yang memerlukan pasokan lebih kecil.
Pilihan kemasan ini bukan sekadar strategi pasar, tapi juga upaya cerdas untuk memastikan distribusi gula yang lebih merata dan tepat sasaran, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik di sektor industri maupun rumah tangga.
Jonathan Danang Wardhana, Ketua Koperasi Kana, yang menjadi motor penggerak di balik visi besar ini, menyampaikan bahwa dukungan terhadap kebijakan pemerintah tidak bisa hanya diukur melalui kritik atau masukan, tapi harus diwujudkan melalui langkah nyata.
“Kami percaya bahwa kebijakan pemerintah lahir dari pemikiran yang matang dan mendalam. Kami merasa perlu untuk turut berkontribusi dalam upaya ini, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata,” ujar Jonathan dalam sambutannya.
Bagi Jonathan, inisiatif ini lebih darisekadar urusan bisnis. Ia melihatnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial untuk memperkuat ketahanan pangannegara, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi anggotakoperasi dan masyarakat luas.
“Program ini adalah bentuk gotong royong untuk memperkuatketahanan pangan nasional. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi, kita bisa memberikan manfaat yang lebih besar, dan itu adalah kontribusi nyata kami dalam mendukung program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat,” tambahnya.
Strategi Kemitraan: Sidoarjo Sebagai Titik Awal
Pada tahap awal, Koperasi Kana memulai kemitraan strategis dengan dua Kopdes Merah Putih yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu Kopdes Merah Putih Kramat Temenggung dan Kopdes Merah Putih Kupang. Pemilihan Sidoarjo bukan tanpa alasan.
Daerah ini dikenal sebagai pusat distribusi gula putih yang efisien, dengan akses yang mudah menuju jalur kopdistribusi utama. Ini menjadi alasan utama mengapa Sidoarjo dipilih sebagai titik awal dari kemitraan ini, untuk memastikan distribusi gula putih yang lebih cepat dan efisien, serta menjaga harga tetap terjangkau.
Penandatanganan Kerjasama: Langkah Awal Menuju Tujuan Besar
Momen yang dinanti pun tiba, ketika penandatanganan kerjasama antara Koperasi Kana dan Kopdes Merah Putih berlangsung dengan penuh harapan. Tresya Wijaya, Ketua Harian Koperasi Kana, bersama dengan masing-masing Ketua Kopdes Merah Putih, Rudi Irwanto dari Kopdes Merah Putih Kramat Temenggung dan Kartawi dari Kopdes Merah Putih Kupang, menandatangani kesepakatan ini sebagai simbol dimulainya langkah besar yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat distribusi gula putih di Indonesia.
Sistem Konsinyasi: Membuka Peluang bagi Koperasi
Rudi Irwanto, Ketua Kopdes Merah Putih Kramat Temenggung, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya atas sistem konsinyasi yang ditawarkan dalam program “Koperasi Manis.” Menurutnya, sistem konsinyasi dengan pembayaran tempo ini memberi ruang bagi koperasi untuk berkembang tanpa harus terbebani oleh modal besar di awal.
“Sistem konsinyasi ini benar-benar membantu kami. Kami bisa mengembangkan usaha tanpa harus mencari modal tambahan yang besar di awal,” ungkap Rudi dengan penuhoptimisme.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kartawi, Ketua Kopdes Merah Putih Kupang. Menurutnya, model konsinyasi ini memberikan kemudahan bagi koperasi untuk menjalankan usahanya dengan lebih fleksibel, tanpa kekhawatiran besar terhadap modal yang dibutuhkan.
Membangun Ketahanan Pangan Nasional melalui Kemitraan Solid
Melalui kerjasama yang terjalin ini, Koperasi Kana menegaskan komitmennya dalam memperkuat gerakan kedaulatan pangan nasional. Bagi Koperasi Kana, program “Koperasi Manis” lebih dari sekadar memperkenalkan produk gula.
Ini adalah langkah nyata dalam menjaga ketahananpangan Indonesia di tengah tantangan yang semakin kompleks. Dengan sistem distribusi yang efisien, terukur, dan berbasis kemitraan yang solid, Koperasi Kana berharap program ini tidak hanya membawa manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi di seluruh Indonesia.
Inisiatif ini tidak hanya tentang gula putih, tetapi juga tentang membangun ekosistem pangan yang lebih mandiri dan tangguh, di mana setiap pihak, dari petani hingga konsumen, dapat merasakan manfaatnya.
Di tengah ketidakpastian global dan tantangan ekonomi yang terus berkembang, Koperasi Kana berusaha memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi Indonesia.
