Network

Laba Bersih Panin Bank Turun 34,93% di Semester I-2024

×

Laba Bersih Panin Bank Turun 34,93% di Semester I-2024

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Bank Panin Tbk (PNBN) atau lebih dikenal dengan Panin Bank membukukan laba bersih Rp 1,36 triliun pada semester I-2024. Angka tersebut mewakili penurunan year-on-year (y-o-y) sebesar 34,93 persen dibandingkan laba bersih sebesar Rp2,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba bersih disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 6,48% dari Rp4,78 triliun pada tahun lalu menjadi Rp4,47 triliun pada semester I-2024. Tak ketinggalan, beban bunga Panin Bank meningkat signifikan, naik 19,84% YoY menjadi Rp3,08 triliun dari Rp2,57 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Margin bunga bersih (NIM) juga menurun dari 5,17% menjadi 4,53% pada Juni 2024. Namun alhasil penyaluran kredit Panin Bank tercatat sebesar Rp147,63 triliun, naik 6,24% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp138,96 triliun.

Terkait tingkat kredit, Panin Bank menghadapi tantangan karena rasio pinjaman bruto meningkat dari 3,93 persen menjadi 4,08 persen pada Juni 2024. Untuk mencegah kemungkinan risiko kredit, Panin Bank meningkatkan cadangannya, yang tercermin dari peningkatan rasio CKPN menjadi 4,08 persen pada Juni 2024. 2023 sebesar 3,93 persen. Cadangan Panin Bank per I-2024 sebesar Rp8,05 triliun, naik 11,5 persen dari tahun lalu sebesar Rp7,22 triliun. di tahun.

Beban operasional Panin Bank juga meningkat 27,9% YoY menjadi Rp 2,75 triliun pada I-2024. semesteran, dibandingkan Rp 2,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini akan berdampak pada peningkatan rasio BOPO dari 70,89% menjadi 79,86% pada Juni 2024. Selain itu, rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) akan meningkat dari 40,94% menjadi 54,09% pada Juni 2024.
n Adapun Bank Panini memiliki dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp143,54 triliun, turun 0,56% dibandingkan tahun lalu Rp144,35 triliun.

Berkat pertumbuhan kredit dan pengelolaan DPK, neraca Panin Bank menjadi I-2024. Semester 2018 sebesar Rp 219,22 triliun, naik 5,28% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 208,22 triliun.