StockReview.id – Ekonom dari Center of reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berpandangan perputaran uang Lebaran yang diperkirakan mencapai Rp150 triliun-175 triliun masih terbatas dan terpusat di Pulau Jawa.
Dengan populasi yang mencapai 62% dari jumlah penduduk, daerah-daerah yang menjadi tujuan utama mudik, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek disebut paling merasakan perputaran uang tersebut. Sementara, kontribusi perputaran uang terhadap
perekono
mian daerah di kota-kota di luar Jawa dinilai relatif masih kecil.
“Potensi perputaran uang itu masih didominasi oleh daerah-daerah di pulau Jawa. Kontribusi perputaran uang ini terhadap perekonomian antara Jawa dan luar Jawa itu berbeda,” ujar Rendy.
“Saat ini kontribusi PDB Jawa relatif masih lebih besar dibandingkan beberapa kontribusi kota-kota di luar Jawa,” terangnya.
Rendy kemudian menyampaikan perputaran uang selama libur Lebaran ikut berdampak terhadap perekonomian daerah dengan jangka waktu pendek. Umumnya dalam bentuk kunjungan ke tempat-tempat wisata domestik di beberapa daerah dan peningkatan permintaan beberapa produk barang yang menjadi ciri khas di daerah tersebut.
Ia menambahkan kondisi perputaran uang juga dipengaruhi oleh kenaikan harga barang terutama yang terjadi sebelum periode Lebaran terjadi.
“Kalau kita lihat beberapa kebutuhan pangan sebelum Lebaran itu terjadi itu relatif masih tinggi dan tentu berdampak pada pola pengeluaran konsumen ketika libur Lebaran,” pungkasnya.