Internasional

Meneguhkan Persaudaraan Kemanusiaan di Tengah Dunia yang Terbelah

×

Meneguhkan Persaudaraan Kemanusiaan di Tengah Dunia yang Terbelah

Sebarkan artikel ini

Konferensi Internasional HCHF dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Bahas Jalan Menuju Peradaban Damai

SinarHarapan.id – Di tengah meningkatnya gejolak global dan menurunnya indeks perdamaian dunia, Komite Tinggi Persaudaraan Kemanusiaan (HCHF) bersama Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menyelenggarakan Konferensi Internasional Persaudaraan Kemanusiaan pada 29-30 Juli 2025 di Jakarta.

Konferensi ini mengusung tema “Mempromosikan Persaudaraan Kemanusiaan di Tengah Gejolak Global: Menuju Peradaban yang Lebih Damai dan Sejahtera.”

Acara pembukaan dihadiri berbagai tokoh penting, antara lain Sekretaris Jenderal HCHF Duta Besar Dr. Khalid Al Ghaith, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Pratikno, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem AlDhaheri, serta Direktur Jenderal Pusat Studi dan Penelitian Strategis UEA Dr. Sultan Mohammed Al Nuaimi. Hadir pula para duta besar, tokoh agama, akademisi, dan aktivis dari berbagai negara.

Dalam pidato pembukaannya, Dr. Khalid Al Ghaith menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas dukungan terhadap nilai-nilai koeksistensi dan perdamaian. Ia menilai komitmen Indonesia dalam membangun dialog lintas budaya menjadi inspirasi global.

“Lebih dari 50 negara mengalami penurunan tingkat perdamaian dalam Indeks Perdamaian Global 2023. Ini menjadi pengingat bahwa kerja kita belum selesai,” ujar Al Ghaith.

Ia menegaskan bahwa kerja HCHF berakar pada Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani di Abu Dhabi tahun 2019 oleh Imam Besar Al-Azhar Syaikh Ahmed Ath-Thayyib dan Paus Fransiskus. Dokumen ini menyerukan penguatan suara perdamaian di atas kebencian dan perpecahan.

Pendidikan dan Institusi Baru

Dalam kesempatan tersebut, Al Ghaith juga mengumumkan peluncuran kemitraan strategis antara HCHF dan UIII untuk mendirikan Institut Persaudaraan Kemanusiaan, sebuah lembaga studi virtual yang bertujuan menyebarkan nilai-nilai persaudaraan secara global. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai toleransi dan penghormatan sejak usia dini.

Menko PMK Prof. Dr. Pratikno mengapresiasi langkah HCHF dan menyoroti pengalaman Indonesia dalam membangun harmoni di tengah keragaman. “Persaudaraan tidak bisa dipaksakan dari atas, tapi harus tumbuh dari akar. Ia bukan sekadar niat baik, tapi butuh tindakan nyata,” ujarnya.

Tantangan dan Solusi Global

Rektor UIII Prof. Jamhari Ma’ruf menambahkan bahwa seruan untuk membangun persaudaraan makin relevan di tengah krisis global. Ia menekankan bahwa solusi yang berkelanjutan hanya dapat dibangun di atas pondasi solidaritas dan tanggung jawab bersama sebagai sesama umat manusia.

Pada hari pertama, konferensi membahas sejumlah isu mendesak seperti konflik global, perubahan iklim, keadilan sosial, dan peran media dalam menjembatani perbedaan. Para pembicara menyerukan pengembangan strategi praktis untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan melawan ekstremisme serta diskriminasi agama.

Konferensi ini menjadi panggung bagi pertemuan ide dan kolaborasi lintas budaya, meneguhkan komitmen bersama untuk memperkuat perdamaian dan persaudaraan dalam dunia yang kian terpecah.

Sumber: Kedutaan Uni Emirat Arab untuk Indonesia