SinarHarapan.id – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek memasuki hari kedua pada Rabu (5/3). Hasil pemantauan menunjukkan bahwa hujan tidak turun setelah operasi dilakukan.
Enam Sorti Penerbangan Sebar Bahan Semai
Tim OMC melaksanakan enam sorti penerbangan untuk menyemai bahan modifikasi cuaca pada Rabu. Sebanyak empat ton Natrium Klorida (NaCl) dan dua ton kalsium oksida (CaO) disebarkan di langit Jawa Barat.
Baca Juga: Banjir, BNPB Modifikasi Cuaca Jabodetabek
Pesawat Cessna Caravan PK-SNP digunakan dalam operasi ini. Setiap sorti memiliki rute spesifik, yakni:
- Perairan utara Jawa Barat
- Wilayah utara Bekasi
- Wilayah Bekasi
- Bekasi dan Karawang
- Pesisir Karawang hingga Pamanukan
- Jatiluhur dan area Bandung
Total 16 Jam Operasi Selama Dua Hari
Sejak dimulai pada Selasa, OMC telah melaksanakan sembilan sorti dengan total waktu operasi 16 jam 43 menit. Tim telah menyebarkan 9.000 kg NaCl dan 2.000 kg CaO dalam dua hari pelaksanaan.
OMC Berlangsung Hingga 8 Maret
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga akan terus melaksanakan OMC hingga 8 Maret 2025. Keputusan ini berdasarkan pada prakiraan cuaca yang menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat di Jabodetabek hingga 11 Maret.
“Operasi ini akan kami lanjutkan sesuai kebutuhan, berdasarkan prediksi BMKG tentang potensi hujan,” ujar Kepala BNPB.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG menegaskan pentingnya operasi ini. “Kami berharap OMC dapat menekan curah hujan di Jabodetabek sehingga risiko banjir dapat berkurang,” ujarnya.
Dengan langkah ini, dampak banjir dapat seminimal mungkin dan kondisi di wilayah terdampak lebih terkendali.
Dampak Banjir di Bekasi
Banjir di Jati Asih terjadi akibat curah hujan tinggi dan kiriman air dari hulu. Ketinggian air mencapai 3 meter, mengakibatkan ribuan warga harus evakuasi.
Secara keseluruhan, banjir di Kota Bekasi berdampak pada 16 kelurahan di 10 kecamatan. Menurut kaji cepat per Rabu (5/3), sebanyak 61.233 warga dari 18.738 KK terdampak. Meski tidak ada korban jiwa, banjir menghambat mobilitas dan aktivitas masyarakat.