Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nusantara

Optimalisasi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial

×

Optimalisasi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial

Share this article
Para Narasumber pada seminar GenPosting dengan tema “Optimalisasi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial” (18/7/2023). (Dok/SH.ID).

SinarHarapan.id – Pengembangan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), diharapkan dapat terus menarik wisatawan dalam negeri untuk datang ke berbagai lokasi wisata di Indonesia.

Salah satu daerah yang tengah dikembangkan sebagai Destinasi Super Prioritas adalah Likupang, yang berada di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Example 300x600

Dalam memperkuat diseminasi informasi dalam membangun awareness publik terhadap Gerakan BBWI dan Destinasi Super Prioritas seperti Likupang, Kementerian Kominfo (Kemkominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim menyelenggarakan seminar GenPosting (Generasi Positive Thinking) bertema “Optimalisasi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial”.

Dalam arahannya, Dirjen Informasi dan Komunikasi, Kemkominfo, Usman Kansong, menjelaskan, “BBWI merupakan program kolaboratif untuk mendorong perjalanan wisatawan nusantara dengan target 1,2-1,4 milyar dalam tahun 2023 melalui penguatan promosi, pengembangan destinasi, dan peningkatan jumlah event terintegrasi antara Pemerintah, BUMN, asosiasi, dan swasta.”

Untuk dapat menarik minat para wisatawan, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemkominfo, Septriana Tangkary, menyampaikan bahwa destinasi wisata perlu diperkuat cara mempromosikannya. Sehingga keunikan tiap daerah, dapat semakin dikenal dan memiliki citra yang baik.

“Sangat penting untuk memperkuat branding pariwisata Indonesia, bahwa Indonesia adalah negara yang aman dan memiliki budaya, kuliner yang baik, tarian yang indah, dan berbagai hal baik lainnya,” ujar Septriana dalam rilisnya Kamis (20/7/2023).

Ia juga berharap semoga potensi Likupang dapat semakin dikenal oleh wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Septriana menambahkan, “Kita berharap orang akan datang ke Likupang karena keindahannya. Baik keindahan lautnya, kulinernya, dan berbagai hal baik yang dapat kita sampaikan tentang Likupang.”

Likupang yang berjarak sekitar 48 kilometer dari Kota Manado, menyimpan berbagai potensi wisata yang siap dijelajahi. Seperti perbukitan hijau dengan pemandangan laut seperti Bukit Pulisan dan Bukit Larata. Juga pemandangan pantai yang cantik seperti Pantai Likupang, Pantai Paal, dan berbagai pantai lainnya yang berair jernih. Wilayah Likupang juga menawarkan wisata di Pulau Lihaga, yang berpasir putih dan menyimpan keindahan bawah laut.

Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Frans Teguh, di sisi lain menekankan tentang pentingnya aspek-aspek manajemen pariwisata yakni dari segi pelayanan, teknologi, dan kepedulian terhadap lingkungan maupun sosial.

“Aspek penting dari pariwisata tentu adanya sentuhan orang dari segi hospitality atau hi-touch, namun selain itu harus juga dibarengi oleh hi-tech yakni dengan teknologi dan informasi yang sangat memadai. Dan sekarang yang jadi perhatian adalah hi-cares, yakni peduli dengan aspek sosial dan kemanusiaan, juga yang berhubungan dengan lingkungan,” ujar Frans.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara, Femmy Pangkerego, menyampaikan bahwa pemasaran lewat media sosial dapat menyasar target yang lebih jelas dan objek pariwisata dapat ditampilkan secara visual.

“Lewat media sosial, yang paling terlihat adalah visualnya. Jika gambar atau konten yang kita tampilkan bagus, maka nilai jualnya pasti ada,” ujar Femmy.

Kawasan Ekonomi Khusus di Likupang, saat ini juga tengah mengembangkan Pulisan Bay, sebagai proyek wisata ramah lingkungan dan berkelanjutan. Direktur PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD), Paquita Widjaya, menjelaskan bahwa dalam memasarkan pariwisata lewat media sosial, dapat melalui postingan yang positif. Beberapa di antaranya seperti posting berdampak, posting pengalaman, posting petualangan, posting kebersamaan, posting pencapaian, posting alam, posting budaya, dan hal-hal baik lainnya.

“Seperti contoh posting berdampak itu ketika menyelam lalu foto tanpa menyentuh koral, karena ingin menjaga keberlangsungan koral. Saya sebut posting berdampak karena setiap kita posting, pasti kita memberikan call to action dan dampak kepada orang yang melihat postingan kita,” jelas Paquita.

Pegiat Media Sosial, Rully Nasrullah, turut mengingatkan bahwa dalam mempromosikan pariwisata, diperlukan strategi untuk langsung menyampaikan pesan utama dan mempersingkat durasi. Serta, membuat konten berupa video, karena lebih disukai disertai dengan musik yang sedang tren.

“Saat ini, orang tidak punya banyak waktu sehingga kita harus menyampaikan pesan utamanya. Jika ingin menampilkan pantai, tak perlu tampilkan dari jalan masuk, langsung saja ke pemandangan pantainya,” jelas Rully.

Acara GenPosting ini berlangsung secara hybrid dan dihadiri total lebih dari 300 peserta yang terdiri dari para pengelola daerah dan pegiat wisata di Kabupaten Minahasa Utara dan sekitarnya. Harapannya tentu selain menyukseskan gerakan BBWI, juga dapat meningkatkan kualitas destinasi pariwisata di Likupang dan memperluas jangkauan promosi wisata di Likupang baik di dalam negeri juga mancanegara.  (non)