Nasional

Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF

×

Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Pemerintah memperkuat koordinasi nasional menangani wabah ASF yang melanda beberapa wilayah Indonesia.

Kepala Barantin, Sahat Panggabean, menegaskan ASF tidak menular ke manusia, tetapi berdampak besar pada peternak.

Pemerintah meningkatkan pencegahan melalui pengawasan di perbatasan dan jalur distribusi transportasi dengan bantuan TNI-Polri.

Papua mencatat lonjakan kasus ASF yang mungkin berasal dari daging babi ilegal dan pekerja pulang dari liburan.

Geografis Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini memperumit pengawasan, terutama pada jalur ilegal.

Bali menjadi contoh keberhasilan menangani ASF melalui biosekuriti, edukasi masyarakat, dan disinfektan ketat.

Bali, yang pernah terdampak pada 2019, kini berhasil memulihkan peternakan dan memasok daging ke daerah lain.

Pemerintah menyusun rencana aksi lintas kementerian untuk surveilans, vaksin riset, dan peningkatan imunitas ternak.

Barantin menjamin mutu komoditas di pelabuhan, bandara, dan pos lintas negara melalui disinfeksi instalasi karantina.

Kemenhub memastikan alat angkut sesuai standar di pelabuhan utama dan bandara, serta gencar sosialisasi kepada operator.

Kemensos mendukung peternak melalui restocking babi dan edukasi masyarakat terdampak ASF.

TNI/Polri fokus mengawasi jalur perbatasan, mendukung penegakan hukum, dan mencegah distribusi daging ilegal.

Kementerian Pendidikan dan Riset mengembangkan vaksin ASF untuk solusi jangka panjang.

Sahat mengimbau peternak segera melaporkan kasus ternak sakit guna menghindari penyebaran lebih luas.

Masyarakat hendaknya tidak membawa daging babi ke Papua melalui jalur udara atau laut.

Pemerintah optimistis Papua dapat mengatasi ASF seperti Bali melalui pelatihan dan penerapan biosekuriti.

Kerja sama lintas sektor semoga bisa memulihkan peternakan babi dan memberikan harapan bagi peternak terdampak.(IS/Infopublik)