Foto

Pendampingan Yayasan Astra Tingkatkan Produktivitas Petani Hidroponik

×

Pendampingan Yayasan Astra Tingkatkan Produktivitas Petani Hidroponik

Sebarkan artikel ini

Kisah sukses Anggi Bitho Lukmano bersama Aa818_Hydroponic menunjukkan bagaimana pendampingan Yayasan Astra mampu mengangkat UMKM pertanian hidroponik menjadi mandiri, berdaya saing, dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Pemilik UMKM Aa818_Hydroponic, Anggi Bitho Lokmanto, sedang memilah sayuran di kebun yang dia kelola di tanah wakaf Pondok Pesantren Mahasiswa Tanwirul Fikr, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.

SinarHarapan.id – Di tengah geliat pertanian modern, Astra melalui Yayasan Astra terus menunjukkan komitmennya dalam membina dan mendampingi UMKM agar mampu naik kelas, mandiri, dan bersaing. Salah satu sektor yang kini semakin mendapat perhatian adalah pertanian hidroponik, sebuah metode yang dinilai efisien, ramah lingkungan, dan penuh potensi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Kisah sukses Anggi Bitho Lukmano, petani muda dari Solo, menjadi bukti nyata bagaimana pendampingan Yayasan Astra dapat mengubah perjalanan usaha kecil menjadi besar. Melalui brand Aa818_Hydroponic, Anggi kini dikenal sebagai salah satu petani hidroponik terkemuka yang mampu memproduksi lebih dari 20 jenis sayuran berkualitas, mulai dari selada, kale, hingga kangkung. Namun, pencapaian ini tidak datang begitu saja.

Berawal dari lahan kecil berukuran 500 meter persegi dan modal seadanya, Anggi menjalani banyak trial and error hingga akhirnya menemukan ritme usaha yang tepat. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Yayasan Astra-YDBA yang sejak 2022 aktif membina UMKM pertanian hidroponik di Solo melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB). Dari situlah Anggi mulai belajar manajemen usaha, pengelolaan keuangan, pemasaran digital, hingga penerapan prinsip 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dalam operasional sehari-hari.

“YDBA melatih kami untuk berpikir profesional. Mulai dari cara memproduksi dengan efisien, menjaga kualitas, hingga strategi memasarkan produk. Itu semua membuat usaha saya tumbuh lebih cepat,” ungkap Anggi.

Hasil pendampingan tersebut terlihat nyata. Saat pandemi, ketika banyak usaha lain terpukul, omzet Aa818_Hydroponic justru melonjak hingga 300 persen. Bahkan, Anggi meraih dua penghargaan bergengsi: juara kedua UMKM dengan Penerapan 5R Terbaik kategori Pertanian dan juara pertama UMKM Mandiri Terbaik kategori Manufaktur B.

Lebih dari sekadar penghargaan, keberhasilan ini menjadi bukti filosofi Yayasan Astra bahwa pembinaan UMKM bukan hanya soal modal, tetapi tentang pengetahuan, disiplin, dan inovasi. Kini, Aa818_Hydroponic tak hanya memasok sayuran ke berbagai daerah, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk melihat pertanian sebagai bidang yang menjanjikan.

Dengan pendampingan berkelanjutan, Yayasan Astra terus membuktikan diri sebagai mitra strategis UMKM. Program ini tidak hanya membantu pelaku usaha seperti Anggi untuk tumbuh, tetapi juga memperkuat pondasi ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan masyarakat. Foto dan Teks: Ruht Semiono.