SinarHarapan.id – Upaya penguatan infrastruktur energi nasional kembali ditunjukkan melalui sinergi dua badan usaha milik negara. PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, bersama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi memulai pengiriman pipa baja pertama untuk proyek pipanisasi bahan bakar minyak (BBM) Cikampek–Plumpang, Selasa (5/8).
Pengiriman perdana ini ditandai dengan seremoni pelepasan pipa di Area ERW #2 PT Krakatau Pipe Industries, anak usaha Krakatau Steel yang memproduksi dan melapisi pipa baja. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Utama Pertagas, Indra P. Sembiring, dan Pelaksana Harian Direktur Utama Krakatau Steel.
Pipa yang akan dipasang sepanjang 96 kilometer ini menjadi tulang punggung distribusi energi dari Terminal Cikampek menuju Terminal Plumpang. Pemasokan dilakukan oleh Krakatau Pipe Industries (Krakatau Pipe), produsen pipa baja berjenis Electric Resistance Welding (ERW) berdiameter 16 inci dengan grade API 5L X65 PSL 2, yang dilengkapi pelapisan antikarat 3 Layer Polyethylene.
Baca Juga: Hijaukan Bumi, Strategi Pertagas Kurangi Emisi
“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mengedepankan penggunaan produk dalam negeri, sekaligus mendukung misi Pertamina Group dalam mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di setiap proyek strategis,” kata Indra di sela pelepasan pengiriman.
Jalur Vital Distribusi Energi
Proyek pipa Cikampek–Plumpang ini menjadi bagian dari jaringan distribusi utama BBM dari Kilang Balongan menuju Plumpang, dengan kapasitas alir sekitar 4,6 juta kiloliter BBM per tahun. Infrastruktur ini sangat penting dalam memastikan keandalan pasokan energi ke wilayah Jakarta dan Jawa Barat yang menyerap sekitar 30 persen konsumsi BBM nasional.
Menurut Indra, proyek ini merupakan bentuk sinergi antarentitas Pertamina, yakni Pertamina Patra Niaga sebagai pemilik proyek dan Pertagas sebagai kontraktor pelaksana.
“Keberadaan jalur pipa ini akan memperkuat sistem distribusi dan menjamin ketahanan pasokan, khususnya di wilayah barat Pulau Jawa,” ujarnya.
Lebih jauh, Indra menyebut proyek ini juga akan mendukung ketahanan energi nasional secara jangka panjang. Sinergi dengan Krakatau Steel tak hanya memperkuat sektor hilir, tetapi juga menopang industri hulu nasional melalui penggunaan produk manufaktur dalam negeri.
Transformasi Bisnis Pertagas
Corporate Secretary Pertamina Gas, Sulthani Adil Mangatur, menjelaskan bahwa Pertagas kini terus memperluas peran dalam pengembangan infrastruktur energi, tidak hanya terbatas pada distribusi gas dan LNG.
“Pengalaman kami meliputi berbagai proyek strategis nasional seperti pembangunan pipa gas Senipah–Balikpapan sepanjang 79,92 km dan pipa minyak Blok Rokan sejauh 342 km yang membentang dari Minas hingga Dumai,” ujar Sulthani.
Pipa Rokan, lanjutnya, telah menjadi salah satu infrastruktur kunci dalam mendukung produksi minyak bumi nasional di wilayah-wilayah utama.
Sinergi dengan Krakatau Steel kali ini, menurutnya, menjadi kelanjutan dari visi Pertagas sebagai penyedia infrastruktur energi nasional yang andal. “Kami hadir untuk mendukung pemerataan energi, efisiensi distribusi, dan keberlanjutan ekonomi nasional,” tegasnya.
Sekilas Tentang Pertagas
Didirikan pada 23 Februari 2007, Pertagas merupakan bagian dari Subholding Gas Pertamina yang berfokus pada sektor midstream dan downstream energi. Selain menyalurkan gas dan BBM, Pertagas juga mengembangkan berbagai bentuk energi lainnya di Indonesia. Perusahaan ini didukung oleh dua anak usaha, yakni PT Pertagas Niaga dan PT Perta Arun Gas, serta dua perusahaan patungan: PT Perta Daya Gas dan PT Perta-Samtan Gas.
Dengan tagline Delivering Reliable Energy, Pertagas menegaskan peran strategisnya dalam transmisi dan distribusi energi melalui infrastruktur yang mereka bangun, miliki, atau operasikan bersama afiliasinya.