SinarHarapan.id-Salah satu makanan tradisional yang kerap disajikan dalam kondisi hangat yakni Mie Laksa.
Mie Laksa menjadi salah satu kuliner khas Kota Tangerang, namun cukup dikenal di hampir seluruh tanah air.
Walau Mie Laksa yang beredar saat ini sudah nikmat rasa dan dari segi gizi nya, namun Mie Laksa kali ini disajikan dengan lebih memperhatikan kesehatannya, racikannya diganti dari campuran santan dengan cairan susu ke dalam mie Laksa.
Cairan susu dipercaya lebih sehat dan bergizi. Adalah Ruth Gabriel Sosok yang diklaim pertama kali menyajikan Mie Laksa dengan campuran susu.
Ruth Gabriel yang biasa dipanggil Ruth merupakan seorang Chef muda yang berusia 25 tahun, selain chef muda, Ruth juga merupakan sosok dibalik Laksatiam, dengan background pendidikan Cullinary Art Academy di Singapura selama 2 tahun dengan jurusan F&B khusus di Chef.
Diketahui, Ruth sudah memiliki ketertarikan di dunia kuliner sejak masa sekolah, di mana dirinya suka membuat kue di rumah, yang ia bagikan kepada teman-temannya, sehingga orang tuanya memfasilitasi untuk sekolah pastry selama satu tahun sampai mengambil gelar untuk Taft Pastry di Jakarta.
Ruth memilih untuk mengambil yang di Singapura dengan mempertimbangkan kurikulum dan sistem kerjanya, yang turut mengajarkan Asian Food, yang rata-rata sekolah culinary lain tidak mengajarkannya.
Setelah menyelesaikan kuliah, Ruth kembali ke Jakarta dan berniat untuk membuka bisnis dengan membuat menu favorit sang ibu yaitu Laksa Singapura.
“Saya memberi nama usaha ini dengan “Laksatiam”. Nama Laksatiam sendiri dipilih dikarenakan menu utama dari kedai ini adalah Laksa dan Tiam yang merupakan nama dari Kopi Tiam, yang juga merupakan bentuk kerja samanya dengan Kopi Tiam. Di mana, kopi ini turut menjadi menu minuman andalan di Laksatiam”, jelas Ruth.
Dengan menggunakan susu, menjadikan laksa ini cenderung lebih ringan, namun tidak mengurangi cita rasa gurih pada laksanya tersebut.
Ruth menjelaskan jika laksanya merupakan penggabungan antara laksa Indonesia dengan laksa Singapura. Di mana untuk bumbu kari Ruth menggunakan bumbu Indonesia yang dia beli dan racik sendiri dari pasar tradisional.
Sedangkan untuk cita rasa laksa Singapura yang kuat akan seafood dan menjadi ciri dari laksa tersebut Ruth mengandalkan ebi kering untuk menjembatani rasa seafoodnya.
Laksatiam ini sudah membuka cabang kedua di Surabaya, di mana Ruth sendiri masih melakukan kontrol rasa secara personal dengan memperhatikan produksi bumbu yang masih menggunakan bumbu dari Jakarta dan dikirim ke Surabaya.

