Ekonomi

Poetra Nusantara Institute bersama PalmCo Berikan Pendampingan Petani Kelapa Sawit melalui Program Petani Mandiri

×

Poetra Nusantara Institute bersama PalmCo Berikan Pendampingan Petani Kelapa Sawit melalui Program Petani Mandiri

Sebarkan artikel ini
Poetra Nusantara Indonesia (PNI) bersama Kementrian Koperasi dan UMKM serta PT PalmCo mengadakan seminar "Masa Depan Petani Sawit Mandiri, Terobosan dan Tantangannya". Foto : Rudolf Adji

SinarHarapan.id –  Poetra Nusantara Indonesia (PNI) bersama dengan Kementrian Koperasi dan UMKM serta PT PalmCo mengadakan seminar untuk para petani sawit dengan tema “Masa Depan Petani Sawit Mandiri, Terobosan dan Tantangannya” di Auditorium Gedung Kementrian Koperasi dan UMKM Rasuna Said, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5).

Willy Lesmana Putra selaku Direktur Eksekutif Poetra Nusantara Institute mengatakan acara seminar tersebut di adakan untuk memberikan solusi dan terobosan serta pendampingan kepada petani sawit
“Acara ini di langsungkan salah satunya adalah sebagai arena paparan hasil dari pencapaian program kerja dari Poetra Nusantara Institute di mana kami bergerak di bidang pertanian dan perkebunan dengan program pengabdian masyarakat yaitu sosialisasi pendampingan dan advokasi petani kelapa sawit mandiri berkelanjutan beberapa daerah di Indonesia”, ungkapnya.

“Untuk perkebunan sawit berada di Ketapang, kalimantan Barat dan ada beberapa daerah yang kita lakukan pelaksanaan program pengabdian masyarakat sebelumnya kita sudah pernah melakukan advokasi pendampingan di Sumatera, kebetulan satu tahun ini di Sumatera dan sekarang di kabupaten ketapang” tambah Willy

Untuk acara seminar tersebut juga di hadiri beberapa anggota dari petani yang langsung dateng dari Ketapang Kalimantan Barat.
Salah satu anggota menyampaikan bahwa seminar tersebut sangat membantu para petani sawit khususnya di Kabupaten Ketapang.

(ki-ka) Sori Ritonga perwakilan dari PalmCo, Mario Teguh sebagai Dewan Penasihat dan Willy Lesmana Putra selaku Direktur Eksekutif Poetra Nusantara Institute.
Foto: Rudolf Adji

Sori Ritonga perwakilan dari PT PalmCo “Menggambarkan bahwa peran daripada perusahaan kami terkait dengan akselerasi program sawit rakyat dan ini sejalan dengan dengan yang di sampaikan Poetra Institute di mana komit untuk mendampingi para petani dan punya konsen yang kuat meningkatkan pendapatan petani sawit,” Jelasnya.

“Sebenarnya ini inline jadi kami secara koperasi memang sudah mempunyai program mulai dari provinsi Aceh sampai dengan Sulawesi Selatan dan juga di Kalimantan Barat sehingga nanti ini menjadi potensi untuk bekerja sama yang akhirnya nanti bisa berguna dan bermanfaat bagi masayarakat khususnya petani plasma dan kami terjun sendiri ke lapangan dan mengecek secara onside pelaksanaan di lapangan,”

Dalam seminar tersebut juga di hadiri Mario Teguh yang di kenal sebagai motivator tapi di sini berperan sebagai dewan peasehat
“Pentingnya kebersamaan karena kalo satu- satu tidak terdengar suaranya , kekuatannya terasa minimal tapi klo bersama- sama dengan data yang baik dengan kejelasan klasifikasi masalahnya, apa yang di prioritaskan itu kan bisa di pilah- pilah nanti mana yang bisa di kerjakan oleh koperasi mana yang bisa di kerjakan oleh pemerintah atau kementerian, mana yang bisa di kerjakan perbankan karena bagaimanapun tetap membutuhkan modal untuk pembibitan, pembukaan lahan dan peremajaan sawit,” Ujar Mario Teguh.

Poetra Nusantara Institute akan selalu konsen untuk mendampingi para petani khususnya terkait bidang pertanian dan perkebunan kelapa sawit serta menciptakan sistem informasi petani sawit di mana itu nanti sangat berguna bagi kebutuhan para petani mandiri maupun pihak-pihak terkait lainya untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Ketapang.

Untuk hasil panen kelapa sawit para petani akan di beli olen PT PalmCo,
“Kata kuncinya perusahaan harus bermitra dengan petani yang di dalam lembaga KUD atau koperasi petani dari situ kita akan melakukan kerja sama mulai dari pada proses awal peremajaan sampai nanti dengan hasil panennya,
mulai pendanaannya sudah ada skema sendiri yang sudah di atur pemerintah dan akan kita beli sesuai dengan kualitas dari sawitnya.” pungkas Sori Ritonga. (atp)