SinarHarapan.id – Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang Pilkada Jawa Timur 2024 pada 13-19 November 2024.
Menggunakan metode stratified multistage random sampling, survei ini melibatkan 2000 responden dengan margin of error ±2,2% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei pada pertengahan November 2024. Isu dan konstelasi politik akan terus bergulir jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR.
Hasil Survei Elektabilitas
Calon Gubernur: Khofifah Indar Parawansa unggul dengan elektabilitas 67,3%, disusul Tri Rismaharini (22,2%) dan Luluk Nur Hamidah (3,0%).
Calon Wakil Gubernur: Emil Elestianto Dardak memimpin dengan elektabilitas 66,5%, diikuti Zahrul Azhar Asumta Gus Hans (17,9%) dan Lukmanul Khakim (3,7%).
Pasangan Calon: Khofifah-Emil menguasai simulasi dengan elektabilitas 68,4%, unggul jauh dari Risma-Gus Hans (24,2%) dan Luluk-Lukmanul (3,8%).
Baca Juga: Rindu Tanah Air, Usai G20 Prabowo ke Inggris dan Timur Tengah
Persebaran Dukungan
Menurut wilayah aglomerasi, lima kawasan, seperti Arek, Mataraman, dan Madura, condong mendukung Khofifah-Emil.
Sedangkan berdasarkan kelompok suku: Pemilih Jawa dan Madura lebih memilih Khofifah-Emil.
Lalu, kelompok usia: Semua generasi, dari Gen Z hingga Silent Generation, mayoritas mendukung Khofifah-Emil.
Ormas Islam, dari 79,6% pemilih yang dekat dengan NU, 71,4% mendukung Khofifah-Emil.
Kemudian, Pemilih Partai: Sebagian besar pemilih partai politik mendukung Khofifah-Emil, kecuali PDIP yang lebih condong ke Risma-Gus Hans.
Sementara itu, Pemilih Pilpres Pendukung pasangan Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran mayoritas mendukung Khofifah-Emil. Pendukung Ganjar-Mahfud lebih memilih Risma-Gus Hans.
Kemantapan Pilihan
Khofifah-Emil: Strong voter sebesar 65,8% dan swing voter 23,1%.
Risma-Gus Hans: Strong voter 56,0% dan swing voter 31,6%.
Luluk-Lukmanul: Strong voter 33,8% dan swing voter 36,4%
Suvei ini memberikan gambaran terkini menjelang Pilkada Jawa Timur pada 27 November 2024. Konstelasi politik di prediksi terus bergerak hingga hari pemilihan.