Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat Indonesia (PTK-I) Gelar Festival Kue Bulan Foto: Istimewa

SinarHarapan.id – Festival Kue Bulan merupakan salah satu perayaan khas peranakan Tionghoa di Indonesia. Festival Kue Bulan atau sering disebut Mid Autumn Festival ini dirayakan setiap tahun, puncaknya pada tanggal 15 bulan ke 8 penanggalan imlek/lunar atau saat pertengahan musim gugur.

Dipilihnya tanggal tersebut bukan tanpa alasan, karena di hari itu bulan akan terlihat penuh, lebih besar, dan akan bersinar paling terang di sepanjang tahun.

Festival Kue Bulan dirayakan dengan menikmati sajian Kue Bulan yang diproduksi satu tahun sekali. kue bulan jarang dimakan utuh karena isinya yang banyak. Sebaliknya, mereka dipotong menjadi beberapa bagian untuk menghargai bagian “bulan” di tengahnya.

Pada 15 Sept 2024, PTK-I (Perhimpunan Tionghoa Kalbar Indonesia) menggelar acara Festival Kue Bulan yang rutin diadakan setiap tahunnya. Acara dihadiri para tokoh dan perkumpulan perkumpulan perantau Tionghoa Kalbar yang terafiliasi dengan PTK Indonesia. Tahun ini panitia mengangkat tema “Merajut Kebersamaan Dalam Kebudayaan”.

Dalam laporannya Suhanto Lim, Ketua Panitia Festival Kue Bulan PTK Indonesia 2024 menyampaikan pentingnya berbagi dan peduli sesama dalam kebersamaan.

“Kita belajar untuk saling mendukung dan memupuk persatuan seperti simbol bulan purnama yang melambangkan kesempurnaan dan harmoni”, pungkasnya.

Vinsen Effendi Lie, Ketua Umum PTK-Indonesia

Sejalan dengan itu Ketua Umum PTK Indonesia Vinsen Effendi Lie mengatakan “Melestarikan nilai nilai yang terkandung dalam budaya senapas dan seirama dengan sila-sila Pancasila yang menjadi dasar NKRI”

“Keragaman adat dan budaya Indonesia bukan menjadi alasan terpecah belah, sebaliknya menjadi aset bangsa untuk mempererat dan saling mengenal satu sama lain”, kata Vinsen Effendi Lie.

Hadir pula Panglima Jilah Pemimpin Besar Pasukan Merah TBBR sebagai tamu kehormatan mengungkapkan tentang pentingnya menjunjung tinggi identitas adat dan budaya kita sebagai anak bangsa.

“Manusia tanpa adat, manusia tanpa tradisi, manusia tanpa tradisi ibarat pohon tanpa akar”, terangnya.

“Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan merupakan modal utama membangun Kalimantan Barat dan membangun Indonesia”, tambah Panglima Jilah.

Ada juga sambutan dari anggota DPR-RI Prof. Assc. Darmadi Durianto yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pengarah PTK-Indonesia.

“Semoga kegiatan Festival Kue Bulan konsisten setiap tahun dilaksanakan sebagai sarana merawat tradisi leluhur”, harapnya.

“Kita tunjukan bahwa orang orang Tionghoa Kalbar kompak dalam segala bidang”, seru DD sapaan akrab Darmadi Durianto.

Festival Kue Bulan 2024 ini berlangsung hangat dan meriah. Acara ini berisikan makan kue bulan bersama, drama musikal tentang sejarah festival kue bulan, penampilan penyanyi cilik, dan penyanyi penyanyi mandarin asal Kalimantan Barat. (atp)