SinarHarapan.id-Pulau Gag di Raja Ampat jadi contoh nyata tambang nikel bisa jalan tanpa ganggu keindahan laut eksotis.
Pulau ini punya cadangan nikel melimpah, tapi tetap rawat alam laut yang jadi andalan wisata Raja Ampat.
Permintaan nikel naik pesat, Pulau Gag buktikan tambang bisa jalan bareng konservasi ekosistem laut secara aktif.
BPS mencatat tambang sumbang lebih 30% PDRB Raja Ampat, pariwisata tambah Rp150 miliar per tahun.
Dua sektor ini jadi mesin ganda ekonomi Raja Ampat, antara industri strategis dan ekowisata yang saling menguatkan.
PT Gag Nikel setor Rp2,65 triliun penerimaan negara sejak 2018, termasuk royalti hampir Rp1 triliun.
Perusahaan juga latih pemandu wisata, bantu alat tangkap, bangun homestay, hingga infrastruktur desa sekitar tambang.
PT Gag Nikel giat konservasi laut, rawat penyu, dan rehabilitasi bekas tambang demi jaga keseimbangan ekologi pulau.
Pemerintah dorong model seperti ini: tambang tetap jalan, lingkungan tetap lestari, masyarakat lokal tetap sejahtera.
Desire, pemuda Papua, akui perusahaan tak cuma gali nikel, tapi juga bantu pendidikan dan sosial masyarakat.
Ia bilang PT Gag Nikel buka banyak kerja lokal, bantu peningkatan kualitas SDM Papua secara langsung dan nyata.
Desire ajak warga dukung tambang yang jaga alam sekaligus bawa manfaat buat masa depan Tanah Papua.
Pulau Gag jadi bukti tambang tak harus rusak alam. Jika dikelola benar, wisata dan tambang bisa saling topang.
Model dual track development ini bisa jadi solusi industri tanpa korbankan daya tarik pariwisata Indonesia.
