SinarHarapan.id – Sekelompok relawan yang menamakan diri “Beta Gibran” mendeklarasikan dukungan terhadap Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuning Raka untuk maju sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Dukungan itu disampaikan relawan Beta Gibran di Kafe Tjikinii Lima, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2023). Deklarasi itu dipimpin oleh Ketua Umum Beta Gibran, Twedy Ginting.
“Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa ini di merdekakan oleh para pendiri bangsa yang usianya juga anak-anak muda semua. Saya kira momentum Pemilu 2024 menjadi momentum bagi anak muda untuk tampil menjadi pemimpin di republik ini,” kata Twedy saat konferensi pers.
“Figur yang tepat untuk mewakili generasi milenial dan gen Z untuk tampil dalam Pemilu 2024 adalah figur Mas Gibran sebagai calon wakil presiden,” tambahnya.
Selain itu, Twedy juga menjelaskan alasan lain yang membuatnya mendorong Gibran Rakabuming untuk maju ke pentas politik 2024. Tidak banyak anak muda Indonesia yang punya kesempatan untuk tampil di politik, katanya.
“Padahal orang-orang tua juga sering mengatakan kepada yang lebih muda, ‘Ayo anak muda, masa depan republik ini ada di tangan Pemuda’. Tapi, ketika ada kesempatan untuk anak muda maju, apakah mereka juga akan legowo? Kan belum tentu juga,” kata Twedy.
“Dari awal Beta Gibran ini didiskusikan oleh teman-teman dan bersepakat bahwa kita hanya fokus kepada mengusung Mas Gibran sebagai calon wakil presiden. Perihal pasangan dengan siapa seandainya beliau nanti maju jadi cawapres, kami serahkan sepenuhnya kepada Mas Gibran,” ucapnya.
Meski gugatan batas usia cawapres 35 tahun masih berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK), Twedy berharap hakim MK dapat menentukan pilihan terbaik bagi demokrasi Indonesia ke depan. Twedy berharap agar aspirasi anak muda terkait batas usia cawapres ini dapat didengar.
“Sebagai relawan Beta Gibran yang mendorong Mas Gibran sebagai cawapres memang berharap bahwa klausul pasal-pasal yang membatasi usia memang tidak menjadi penghalang buat Mas Gibran karena seperti saya sampaikan tadi toh menjadi kepala daerah syaratnya ada yang 21 tahun, yang lain juga bisa 17 tahun, kenapa tidak diberi kesempatan?” ujar Twedy.
“Tapi bilamana apapun yang terjadi biarlah para Hakim Mahkamah Konstitusi yang luar biasa dan biasa menentukan yang terbaik buat bangsa ini. Tapi lagi-lagi ini adalah aspirasi anak muda dari generasi milenial dan Z,” imbuhnya.
Bila tidak jadi maju di 2024, Twedy menyebut pihaknya akan tetap mengikuti arah politik dari Gibran.
“Nanti kita tanya Mas Gibran, kemana mas? (di iringi dengan ketawa )Ya karena kita sudah terlanjur mendukung Mas Gibran, semoga ini terkomunikasikan sesuai dengan rencana kita. Kalau tidak, ya kita bilang ‘Mas Gibran dulu kami sudah mendukung Mas Gibran tapi tidak diberi kesempatan, ya udah kita mau kemana mas?” imbuhnya.
Kita semua tahu bahwa kepemimpinan Gibran sebagai walikota Solo menorehkan prestasi yang luar biasa. Beliau menjadikan Solo sebagai kota paling toleran dan menjadi salah satu kota terbaik. Merombak Solo menjadi salah satu destinasi wisata terbaik dengan pelayanan publik yang berkualitas dan transparansi administrasi.
Kepemimpinan yang tegas juga terlihat tatkala Gibran tanpa ragu memecat aparatur pemerintah yang melakukan pungli dan turun langsung mengembalikan uang pungli tersebut kepada para korban. Tekadnya dalam memberikan layanan kesehatan yang luas dan berkualitas sangat dirasakan rakyat Solo.
Dalam proses pembangunan, Gibran juga pro aktif melibatkan anak muda. Hal ini terlihat dalam pembangunan Solo Tekno Park dan pelibatan muralis seniman dalam membangun Gatsu Solo.
Kami dari kalangan anak muda baik generasi milenial dan Z mendukung penuh figur milenial seperti Gibran mewakili anak muda utk tampil sebagai cawapres dalam Pilpres 2024. (atp)
