SinarHarapan.id – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut pembangunan infrastruktur yang diusulkan melalui RT/RW hingga kecamatan untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 harus selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau menggerakkan infrastruktur silakan, tetapi arahnya misalnya soal pasar, berarti perekonomian harus bergerak,” kata Eri di Surabaya.

Eri menyebut tak membatasi masyarakat dalam mengajukan usulan soal pembangunan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).

Pemkot saat ini telah menampung 2.741 usulan untuk RKPD 2025, termasuk soal besaran anggaran yang dibutuhkan.

“Kami masukkan di anggaran 2025 Rp1,3 triliun, itu yang kami tanda tangani lalu kami tempelkan di balai RW dan tidak bergerak lagi,” ujarnya melansir Antara.

Lebih lanjut, kata dia apabila pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang belum selesai bisa dilanjutkan di tahun selanjutnya, sebab jika dikebut di dalam satu tahun program lain tak berjalan.

Padahal fokus pemkot di dalam RKPD 2025 juga menyangkut persoalan lain, yakni kemiskinan, pengangguran, mengurangi angka kematian ibu dan anak, stunting, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan menurunkan indeks gini ratio.

Pembagian anggaran harus dilakukan merata agar tidak ada permasalahan yang terlewatkan.

“Pengerjaan infrastruktur tetap kami lakukan, tetapi kami punya prioritas harus diselesaikan,” ucap Cak Eri, sapaan akrabnya.

Oleh karenanya, setiap pembangunan yang dimasukkan di RKPD tahun 2025 menimbang pada skala prioritas kebutuhan dan harus menjadi solusi persoalan masyarakat Surabaya.

“Jadi kalau ada yang protes tidak dapat bantuan, dilihat dulu KTP-nya. APBD tidak cukup kalau harus cover pendatang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya Irvan Wahyudradjat menyebut 2.741 usulan yang telah disampaikan warga melalui Musrenbang saat masih dalam tahap verifikasi.

Pembangunan yang paling utama digencarkan oleh pemkot adalah peningkatan IPM. Namun pembangunan infrastruktur, seperti pavingisasi maupun pembuatan saluran untuk penanganan banjir tetap berjalan.

“Pembangunan sumber daya manusia (SDM) lebih utama, kalau fisik proyek terbesar di saluran diversi di Gunungsari dilanjutkan sampai ke Raci,” katanya.