Network

Robert Prevost Menjadi Paus Amerika Pertama dalam Sejarah

×

Robert Prevost Menjadi Paus Amerika Pertama dalam Sejarah

Sebarkan artikel ini

Paus Leo XIV Sampaikan Pesan Damai dan Hormati Paus Fransiskus

Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat: Robert Prevost, seorang uskup dan kardinal asal Chicago, kini resmi dikenal sebagai Paus Leo XIV.

SinarHarapan.id – Dunia menyaksikan momen bersejarah pada Kamis sore ketika asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina. Menandakan bahwa para kardinal telah memilih pemimpin baru Gereja Katolik. Sosok yang terpilih bukan hanya mencetak sejarah sebagai Paus ke-267. Tetapi juga sebagai Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat: Robert Prevost, seorang uskup dan kardinal asal Chicago, kini resmi dikenal sebagai Paus Leo XIV.

Robert Prevost, yang kini berusia 69 tahun, dikenal luas di kalangan gereja karena kiprahnya dalam pelayanan pastoral dan keahliannya dalam hukum kanonik. Sebelum pemilihannya, ia menjabat sebagai prefek Kongregasi bagi Para Uskup—sebuah posisi penting yang membentuk kepemimpinan gereja di berbagai belahan dunia.

Lahir dan besar di Chicago, Illinois, Prevost bergabung dengan Ordo Santo Agustinus dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1982. Karier pelayanannya membawanya ke berbagai tempat, termasuk Peru dan Vatikan, serta menjadikannya tokoh yang berpengaruh di dalam dan luar Amerika.

Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat, Menag: Persahabatan Tak Terlupakan

Salam Perdana yang Sarat Makna

Di hadapan ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan salam perdananya dari balkon Basilika Santo Petrus. Dengan suara tenang dan penuh keteduhan, ia membuka dengan kalimat:

“Damai besertamu semua.”

Ia menjelaskan bahwa salam tersebut bukan hanya sapaan biasa, melainkan merupakan kata-kata pertama yang diucapkan Kristus setelah kebangkitan-Nya.

“Inilah salam pertama dari Kristus yang bangkit, sang gembala baik yang telah menyerahkan hidup-Nya bagi Allah,” kata Leo XIV.

“Saya ingin agar salam damai ini memasuki hati dan keluarga kita semua.”

Penghormatan kepada Paus Fransiskus

Dalam pidatonya, Paus Leo XIV juga memberikan penghormatan khusus kepada pendahulunya, Paus Fransiskus, yang telah memimpin Gereja Katolik sejak 2013. Ia memuji keteladanan Fransiskus dalam membangun gereja yang lebih inklusif, sederhana, dan peduli terhadap lingkungan serta kaum miskin.

“Saya berdiri di atas fondasi yang dibangun dengan kasih dan kerendahan hati. Paus Fransiskus telah menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan sejati pemimpin rohani terletak pada pelayanan yang tulus.”

Makna Penting Bagi Amerika dan Dunia

Pemilihan Robert Prevost sebagai Paus membawa harapan baru, khususnya bagi umat Katolik di Amerika Utara. Selama ini, mayoritas Paus berasal dari Eropa, terutama Italia. Dengan terpilihnya Paus dari Amerika Serikat, Vatikan kini memperlihatkan wajah Gereja Katolik yang semakin global dan inklusif.

Analis Vatikan menyebut bahwa pilihan terhadap Prevost mencerminkan kebutuhan akan figur yang mampu menjembatani berbagai perbedaan budaya, ideologi, dan generasi di dalam tubuh Gereja. Paus Leo XIV dianggap sebagai sosok yang moderat, komunikatif, dan terbuka terhadap perubahan zaman.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Masa depan kepemimpinan Leo XIV tentu tidak akan mudah. Ia menghadapi berbagai tantangan seperti krisis kepercayaan terhadap institusi Gereja, skandal pelecehan seksual yang belum sepenuhnya tuntas, perubahan peran gender dalam gereja, serta perdebatan teologis dan moral di kalangan umat.

Namun, dengan pengalaman panjang dan semangat damai yang ia tunjukkan sejak awal, banyak yang berharap Paus Leo XIV akan mampu membangun jembatan dan menyatukan umat Katolik di tengah dunia yang makin terpecah.

Dengan munculnya Paus Leo XIV, dunia kini menanti babak baru dalam sejarah Gereja Katolik—sebuah era yang mungkin akan diwarnai oleh dialog lintas budaya, reformasi yang hati-hati, dan semangat damai yang menyentuh seluruh umat.