Nasional

Rural ICT Camp 2025 Jadi Wadah Solusi Digital untuk Desa dan Wilayah Terpencil

×

Rural ICT Camp 2025 Jadi Wadah Solusi Digital untuk Desa dan Wilayah Terpencil

Sebarkan artikel ini
Kiri ke kanan : Gustaff H. Iskandar (Direktur Common Room), Carlos Baca (Global Learning and Mentorship Lead at LocNet Initiative), Ruth Schmidt (Fair Forward - GIZ), dan Akhmat Safrudin (Kordinator Peningkatan Kapasitas Regional Asia LocNet).(Doc)
Kiri ke kanan : Gustaff H. Iskandar (Direktur Common Room), Carlos Baca (Global Learning and Mentorship Lead at LocNet Initiative), Ruth Schmidt (Fair Forward - GIZ), dan Akhmat Safrudin (Kordinator Peningkatan Kapasitas Regional Asia LocNet).(Doc)

SinarHarapan.id-Indonesia masih menghadapi kesenjangan digital, terutama di desa dan wilayah terpencil. Pada 2022, Kominfo melaporkan 12.548 desa/kelurahan belum terjangkau jaringan 4G.

Common Room Networks Foundation kembali menggelar Rural ICT Camp 2025 pada 23-26 September di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Direktur Common Room, Gustaff H. Iskandar, menyatakan acara ini menjadi ruang temu pegiat internet komunitas, peneliti, pemangku kebijakan, dan masyarakat umum untuk mengatasi kesenjangan digital.(22/9)

Tema tahun ini, “Internet Komunitas & Akses yang Bermakna,” melanjutkan Konsultasi Nasional Internet Komunitas yang Bermakna yang diadakan ICT Watch dan Rembuk Nusa pada November 2024.

Sementara menurut Fair Forward, GIZ nantinya menghadirkan prototipe sensor SOLITUDE berbasis AI yang digunakan di Pulo Aceh untuk perikanan dan Maros untuk budidaya koral.

Alat ini memonitor kondisi air dan perubahan iklim untuk mendukung pengambilan keputusan masyarakat.

Rural ICT Camp 2025 melibatkan peserta dari 10 lokasi Sekolah Internet Komunitas di 8 provinsi, seperti Aceh, Jawa Barat, Bali, NTB, NTT, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Rangkaian kegiatan meliputi peluncuran buku panduan IoT dan AI, pameran prototipe Co-LABS, serta diseminasi teknologi tepat guna untuk ketahanan iklim.

Gustaff menyebut buku panduan ini sebagai pegangan praktis bagi pemula.

Selain itu, acara menggelar diskusi kebijakan tentang tata kelola, pembiayaan, dan model internet komunitas.

Ada juga sesi Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial untuk memastikan keterlibatan perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal.

Rural ICT Camp sebelumnya digelar di Ciptagelar (2020-2021), Bali (2022), Pulo Aceh (2023), dan Ciracap (2024).

Gustaff menegaskan kegiatan ini mendukung percepatan pemerataan akses internet dan pemanfaatan teknologi di wilayah pedesaan dan terpencil.