StockReview.id – Samsung Electronics, raksasa teknologi asal Korea Selatan, mengumumkan bahwa laba kuartal ketiga tahun ini diperkirakan akan lebih buruk dari yang diharapkan. Dalam panduan yang dirilis pada Selasa, perusahaan yang dikenal sebagai pembuat chip memori terkemuka dunia ini memperkirakan laba operasi sekitar 9,10 triliun won untuk kuartal yang berakhir pada September. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan laba operasi sebesar 2,43 triliun won yang dicatat pada tahun lalu.
Namun, angka tersebut masih di bawah ekspektasi analis yang disurvei oleh LSEG, yang memperkirakan laba operasi Samsung sebesar 11,456 triliun won (sekitar $7,7 miliar) untuk kuartal yang berakhir pada 30 September. Selain itu, pendapatan Samsung untuk kuartal ini diharapkan mencapai 81,96 triliun won ($61 miliar), menurut estimasi LSEG.
Sebagai produsen chip memori terkemuka, Samsung memasok komponen penting untuk perangkat seperti laptop dan server, serta menjadi pemain terbesar kedua di pasar telepon pintar global.
Analis dari Macquarie Equity Research memperingatkan bahwa Samsung perlu tetap fleksibel dalam mengelola pasokan memori mereka. Mereka mencatat bahwa penurunan harga DRAM konvensional dapat lebih merugikan Samsung dibandingkan dengan para pesaing yang lebih kecil. DRAM, atau Dynamic Random-Access Memory, adalah jenis chip memori yang umum digunakan di laptop, stasiun kerja, dan PC.
Seiring dengan tantangan ini, Samsung dilaporkan telah menginstruksikan anak perusahaannya di seluruh dunia untuk mengurangi 30% staf di beberapa divisi, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada bulan September.
Saham Samsung Electronics yang terdaftar di bursa saham Korea Selatan telah mengalami penurunan sebesar 22% tahun ini, menurut data LSEG. Perusahaan dijadwalkan akan merilis hasil kuartal ketiga yang lebih terperinci pada akhir bulan ini.