Ekonomi

Sentimen Positif Investor Besar Borong Saham BUMI

×

Sentimen Positif Investor Besar Borong Saham BUMI

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.

SinarHarapan.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan Rabu (5/10/2022) kemarin. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,04% ke posisi 7.075,385. IHSG gagal menembus level psikologisnya di 7.100, meski sempat menembus level psikologis tersebut.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat 0,62% di posisi 7.116,28. Selang sekitar 90 menit setelah dibuka, IHSG sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.131,88. Namun di sesi kedua kemarin, IHSG cenderung terpangkas dan hingga pada akhirnya menguat tipis dan gagal bertahan di 7.100.

Tansaksi indeks perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 12 triliun dengan melibatkan 26 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebagian besar saham mengalami penguatan yakni sebanyak 301 saham, sedangkan sisanya yakni sebanyak 223 saham melemah dan 173 saham mendatar.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diproyeksikan dapat mengembalikan nilai bagi pemegang saham usai melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) senilai Rp 24 triliun. Sentimen positif pergerakan sahamnya diprediksi akan berlanjut. Sebelumnya, Indo Finores Dubai Multi Commodities Centre (DMCC) memborong 22,57 miliar saham Bumi Resources (BUMI). Akumulasi saham setara 17,53 persen itu, dilakukan via jalur obligasi wajib konversi, dan pembelian saham.

Dhrumil Shah mewakili Indo Finores DMCC menyebut tujuan transaksi untuk investasi dengan kepemilikan tidak langsung atau atas nama NBS/UBS Clients. NBS Clients sebelumnya menjadi pemegang saham Bumi Resources dengan kepemilikan 9,3 persen atau 13,10 miliar saham. masuknya investor strategis akan membantu BUMI meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

Jika placement berhasil, BUMI dapat mengantongi dana hingga Rp 24 triliun (US$ 1,6 miliar), cukup untuk melunasi utang dalam PKPU perseroan. Ini akan menjadi katalis positif bagi BUMI, sehingga akan membantu perusahaan dan menurunkan beban bunga US$ 130 juta per tahun, meningkatkan laba per saham (EPS) sekitar 15%, dan menjadikan BUMI menjadi perusahaan dengan net cash pada 2023. (Red)