SinarHarapan.id-Sejak 2017, SiDU konsisten kembangkan minat menulis tangan anak.
Kini SiDU hadirkan solusi konkret melalui Akademi Ayo Menulis. Peluncuran berlangsung di Kemendikdasmen dengan protokol kesehatan ketat.
200 kepala SD Jakarta hadir langsung di lokasi acara. Ratusan guru lain dari seluruh Indonesia ikut secara virtual.
Platform digital www.ayomenulis.id siap membantu pendidik secara gratis. Enam modul interaktif tersedia untuk pembelajaran menyenangkan.
Yohan Rubiyantoro, M.A., Ph.D., Widyaprada Ahli Muda, Ketua Subtim Kerja Penilaian Direktorat SD Kemendikdasmen menyampaikan, “manfaat menulis tangan riil dan konkrit untuk pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, dan karier.”(29/4/2025)
Maka sebagai bagian dari enam program prioritas Kemendikdasmen saat ini sedang mendesain bersama bagaimana membudayakan menulis tangan dari level Sekolah Dasar, ujar Yohan lagi.
Sedangkan menurut Astin Julaikha M.Pd. – Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang SD Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, “Kehilangan kemampuan menulis tangan sudah mendesak sehingga akan segera gencar kembali oleh Pemda”.
Lalu, Nining Sukamah, Kepala Sekolah Muhammadiyah 1 menyampaikan upaya yang sudah terjadi di sekolah untuk meningkatkan literasi di sekolahnya.
Galih Sulistyaningra, Edukator Literasi dan Figur Publik menggarisbawahi peran keluarga dan orang tua dalam membentuk kebiasaan menulis tangan.
“Sejalan dengan pendekatan Deep Learning yang digaungkan oleh Kemendikdasmen, menulis tangan membawa anak-anak lebih berkesadaran sehingga bisa membantu anak menemukan jati diri,” ungkap Galih Sulistyaningra.
Dan Arif Darmawan, Head of Marketing Domestic Business Stationery APP Group menegaskan komitmen SiDU dalam mendukung penguatan literasi.
“Sejak 2017, SiDU menginisiasi program Ayo Menulis. Di tahun 2025, SiDU menginisiasi Pelatihan Menulis Cerita Fiksi untuk siswa sekolah dasar di 300 sekolah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan target menjangkau 40.000 siswa hingga akhir Triwulan III 2025,” jelas Arif Darmawan.
“Majalah CIA sebagai satu-satunya media anak yang konsisten mengedepankan literasi dan karakter, serta salah satu media anak terbesar di Indonesia, percaya bahwa literasi adalah tanggung jawab bersama”, pungkas Pendiri Majalah CIA, Stefanie Augustin.