Ekonomi

Sukuk CIMB Niaga Finance Investasi Inovatif, Catatkan Oversubscribed 4,6 Kali

×

Sukuk CIMB Niaga Finance Investasi Inovatif, Catatkan Oversubscribed 4,6 Kali

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Sukuk dengan akad Wakalah Bi Al-Istitsmar yang baru-baru ini ditawarkan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) langsung mendapat respons positif.

Ini juga menandakan sebagai dukungan terhadap perkembangan industri otomotif tanah air.

Tak tanggung-tanggung, CNAF berhasil menerima permintaan berlebih (oversubscribed) sebanyak 4,6 kali dari Penawaran Umum Sukuk Wakalah Bi AlIstitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2023.

Dari penawaran tersebut, Perseroan mampu mendapatkan permintaan atas sukuk dengan total dana sebesar Rp4,6 triliun meskipun kebutuhan atas sukuk hanya sebesar Rp1 triliun, dengan komposisi terdiri dari 2 seri, yaitu Seri A dengan nilai sebesar Rp700 miliar dan Seri B dengan nilai sebesar Rp300 miliar.

“Kelebihan permintaan
tersebut menunjukkan sukuk ini merupakan produk investasi yang inovatif di mata para investor dan juga menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja CIMB Niaga Finance yang tetap tumbuh positif di tengah masa transisi pandemi Covid-19″, jelas Ristiawan Suherman Presiden, Direktur CIMB Niaga Finance.

“CIMB Niaga Finance mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung pertumbuhan keberlanjutan industri otomotif dan pembiayaan nasional yang menjadi pendorong pertumbuhan (growth engine) perekonomian nasional,” ujar Ristiawan.

Keberhasilan dalam mendapatkan permintaan yang melebihi target awal sukuk ini didukung oleh PT CIMB
Niaga Sekuritas (CNS) dan PT Mandiri Sekuritas (Mansek) sebagai Joint Lead Underwriter(JLU).

Disamping itu, sukuk ini juga mencatat rekor baru sebagai sukuk dengan akad Wakalah Bi Al-Istitsmar yang pertama di Indonesia dan juga dibantu oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai Wali Amanat.

“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sukuk ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi,
akan dipergunakan sebagai penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan Syariah untuk
kendaraan. Perseroan akan menyalurkan pembiayaan kendaraan kepada nasabah Perseroan dengan akad murabahah,” jelas Ristiawan Suherman.

Selain itu, lanjut Ristiawan, dana yang terhimpun dari penawaran ini diharapkan dapat mendukung
pertumbuhan Perseroan pada tahun 2023, melanjutkan tren positif perseroan yang selalu tumbuh positif
baik dari kinerja aset maupun pendapatan dan keuntungan selama 3 tahun terakhir.”

Secara kinerja, pada tahun 2022 (“FY2022”), CIMB Niaga Finance berhasil mencatat perolehan laba
sebelum pajak (unaudited) atau profit before tax (PBT) sebesar Rp420 miliar atau tumbuh 35,86% dibanding tahun 2021 (“FY2021”) yang sebesar Rp309 miliar.

Kinerja tersebut didukung oleh kenaikan pembiayaan baru hingga akhir tahun 2022 yang mencapai Rp7,9 triliun atau tumbuh signifikan sebesar
38,82% dibanding total pembiayaan pada tahun 2021 sebesar Rp5,7 triliun.

Dengan pertumbuhan pembiayaan baru tersebut, maka total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp 9,2 triliun atau tumbuh sebesar 31,33% dari tahun 2021 yang sebesar Rp7,0 triliun.

Rasio-rasio keuangan lainnya juga
terjaga dengan baik, di mana pada tahun 2022, Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE)
Perseroan masing-masing tercatat sebesar 6,68% dan 19,93%.

Pada tahun 2022, Perusahaan melakukan berbagai pengembangan digital yang berfokus pada peningkatan pelayanan nasabah, yaitu dengan menjalankan inovasi geotagging (fitur penanda tempat
dengan mengaktifkan GPS pada smartphone pelanggan sehingga tidak perlu dilakukan survei manual), digital signature yang memungkinkan perjanjian kredit dilakukan secara digital, dan digital customer
service di setiap cabang Perseroan.

Melalui berbagai inovasi digital yang dilakukan, Perseroan diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja
dan menjawab tantangan industri ke depannya.(Red/I)