Phnom Penh, SinarHarapan.id – Tim para tenis meja Indonesia telah selesai melakukan test venue di Table Tennis Hall Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Jumat (2/6).
Pelatih tim para tenis meja Indonesia, Suwarno menegaskan timnnya siap berjuang memberikan yang terbaik bagi Indonesia untuk memenuhi target medali emas.
“Di APG Kamboja, kami ditargetkan 13 medali emas, 16 perak, dan 22 perunggu dari 56 nomor yang dipertandingkan. Dari target ini, kami optimistis bisa memenuhi target tersebut,” kata Suwarno saat ditemui di sela-sela test venue di Table Tennis Hall Morodok Techo, Jumat (2/6), siang.
Target tersebut, lanjut Suwarno merupakan target realistis dan tidak terlalu muluk-muluk.
“Tenis meja lebih baik dapat target melesat ke atas dari pada membuat target tinggi, tetapi tidak bisa tercapai,” imbuhnya.
Pada APG Solo, tim para tenis meja jauh melampui target yang telah dibebankan, yakni 21 emas dari target 12 medali emas. Sementara pada APG Malaysia, tim para tenis meja mengumpulkan 14 medali emas.
Dia berharap target tersebut bisa terealisasi saat pertandingan, mengingat baru saja tim para tenis meja ditinggalkan sang ikon tenis meja Indonesia, David Jacobs.
“Tanpa adanya David Jacobs memang sedikit memengaruhi persiapan menuju Kamboja. Namun, sebelum bertolak ke Kamboja. Tim para tenis meja sepakat tanpa David menambah motivasi. Jika nanti juara umum, kami persembahkan khusus untuk David Jacobs,” tuturnya.
Para tenis meja berkekuatan 36 atlet menuju APG XII Kamboja dengan target realistis yakni 13 medali emas. Setelah selesai proses klasifikasi, dinyatakan 36 atlet Indonesia siap turun bertanding.
“Klasifikasi sudah selesai. Kami bersyukur, seluruh atlet yang disiapkan lolos klasifikasi dan siap turun bertanding,” terangnya.
Terkait dengan venue, Suwarno mengatakan tidak ada persoalan. Dia hanya menggarisbawahi cuaca panas yang berada di Kamboja.
“Venue cukup bagus. Hanya cuaca saja yang sangat panas di sini. Siang ini saja bersuhu 36 derajat celcius,” terangnya.
Atlet para tenis meja Indonesia, Komet Akbar mengaku sangat kehilangan rekan atau partner di dalam mapupun luar lapangan yakni David Jacobs.
“Tentu saja sangat kehilangan. Medali emas beregu ini akan kami persembahkan untuk almarhum sahabat saya, David Jacobs,” tutur Komet Akbar.
Dia sependapat degan pelatih tim para tenis meja, jika suhu di Kamboja masuk dalam kategori panas, yakni berkisar 33-36 derajat Celcius. Namun dia yakin, rekan-rekannya bisa secepatnya beradaptasi dengan cuaca.
“Cuaca memang sangat panas ya. Kami sudah dua hari di Kamboja, proses adaptasi memang sangat penting menuju pertandingan,” kata Komet yang saat ini berperan menjadi leader sepeninggal sahabatnya, David Jacobs.
Adapun terkait venue dan meja pertandingan, dikatakan Komet tidak ada masalah karena serupa dengan meja di pelatnas NPC Indonesia.
“Venue cukup bagus. Meja juga sesuai dengan standar yang biasa kami pakai di pelatnas. Jadi tidak ada masalah dan kendala,” ucap Komet.
Komet Akbar akan turun di nomor single TT-10, double TT-10, mix double TT-10, dan tim TT-10. Di nomor double, seharusnya Komet berpasangan dengan almarhum David Jacobs.
“Saya akan berpasangan dengan Hilmi Azizi, menggantikan sahabat saya di nomor doublet TT-10. Persiapan baru sepekan terakhir dan saya fokus di nomor double,”kata Komet Akbar.