Internasional

Tokoh Muda Berbagai Negara Rancang Perdamaian Dunia Lewat Teknologi

×

Tokoh Muda Berbagai Negara Rancang Perdamaian Dunia Lewat Teknologi

Sebarkan artikel ini

We Are The World 2025

Pemotongan pita sebagai pertanda dibukanya 'We Are The World 2025', Pita digunting langsung oleh Founder IDNextLeader, Hokkop Situngkir (tengah). (SH.ID/Nonnie Rering).

SinarHarapan.id – IDNextLeader didukung PT Surya Sarana Dinamika dan Bank Indonesia Jakarta, mengusung semangat kolaborasi lintas negara dan perdamaian dunia melalui teknologi, menyelenggarakan forum internasional bertajuk ‘We Are The World 2025’ di Gedung A, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Senayan, Jakarta.

Acara ini diikuti 250 peserta dan mempertemukan tokoh-tokoh muda dari berbagai negara. Mulai dari Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, Indonesia, Iran, Kanada, Palestina, Gambia, Tanzania, Filipina, Afghanistan, Sierra Leone, Pakistan, Ethiopia, Kamerun, Nigeria, ⁠ Jepang, India, ⁠ Malaysia, ⁠ Zanzibar, Inggris, ⁠ Malawi, ⁠ Timor Leste, ⁠ Vietnam, Swedia hingga Amerika Serikat—dalam diskusi lintas budaya bertema “Advancing Peace Through Technology: AI and Digital Global Talent For Digital Harmony.”

Forum ini bertujuan meningkatkan pemahaman lintas budaya sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), dalam bidang keuangan digital (fintech) dan kesehatan digital (digital health). Melalui serangkaian diskusi dan sesi interaktif, para peserta juga dibekali keterampilan komunikasi antarbudaya dan pemikiran kritis untuk menciptakan kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan di tengah ekosistem global yang kian kompleks.

Founder IDNextLeader, Hokkop Situngkir, dalam pidato pembukanya menekankan pentingnya nilai dalam program ini. “Dunia membutuhkan Generasi mudanya, energi, suara hati Generasi penerusnya,” kata Hokkop Situngkir.

Ia pun melanjutkan, Kedamaian bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja; itu adalah sesuatu yang kita bangun bersama, kita perjuangkan bersama, langkah demi langkah dan Kedamaian bukanlah pilihan tapi Keharusan bagi Kemanusiaan. Generasi Muda memiliki kekuatan untuk memimpin dengan empati, mendengarkan ketika sulit dan berdiri teguh ketika dibutuhkan. Ini harus dimulai dari diri kita sendiri, jadilah percikan yang menginspirasi orang lain untuk peduli, terhubung dan bersatu.

“Setiap tindakan kebaikan, setiap momen pemahaman, membawa kita lebih dekat ke dunia yang damai. Kita anak-anak Bangsa tidak terlalu muda dan belum terlambat. Masa depan bangsa ini adalah milik Generasi Mudanya! Mari kita bangun Perdamaian Dunia Bersama-sama, Menjadi Generasi Muda pembawa Damai,” ujarnya.

Sementara itu, Fadli Rahman, Ph.D., Advisor IDNextLeader sekaligus Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun pemahaman isu-isu strategis global yang relevan sembari membangun jejaring global.

“Anak muda harus mampu menyerap ilmu, memperluas relasi, dan bertransformasi sebagai inovator sekaligus pencipta solusi. Karena anak muda lah yang berada di garis depan perubahan global,” ujarnya.

CEO IDNextLeader, Aulia Pradipta Prabandaru, dalam pidatonya juga menegaskan bahwa kepemimpinan masa kini tidak lagi bertumpu pada kekuasaan, melainkan pada keberanian untuk terhubung dan menciptakan dampak nyata. “Di tengah dunia yang dipenuhi ketidakpastian dan percepatan teknologi, generasi muda harus mampu memanusiakan inovasi—mengubah algoritma menjadi empati dan teknologi menjadi alat perdamaian,” ujarnya.

Sesi pertama dibuka oleh penampilan Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU) ITB, dilanjutkan dengan keynote dari pendiri dan pemimpin IDNextLeader. Di sesi kedua, forum terbagi dalam tiga panel paralel: FinTech and Financial Inclusion bersama Muhammad Zaydan Musyaffa (Analis Yunior KPw Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta), Citra Handayani Nasruddin (Tech For Good Institute Singapore) dan Sherren Chen (Chairperson of the Shanghai University Alumni Association in Indonesia And Founder of Happy Learning Mandarin Centre).

Digital and AI Machine Learning Potential in Youth’ s Future Daily Life bersama Krismassion Prihationo (Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia), Erlando Sulistia (Vice President PT. Informasi Geo Sistem) dan Wafa Taftazani (General Manager, Indonesia at Tools for Humanity / World). Digital Health and Telemedicine bersama Setiaji (Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), dr. Laila Rahmah (Pendiri Medulla & Master Student in Digital Health) dan Winson Lee (Asisten Direktur PT. Oase Teknologi Asia).

Kegiatan ‘We Are The World 2025’ menyuarakan komitmen bersama untuk menolak segala bentuk kejahatan finansial digital seperti judi online, pencucian uang, penipuan, dan penyebaran hoaks; serta menolak penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan secara tidak bertanggung jawab. Forum ini juga menegaskan pentingnya pemanfaatan digital untuk terus mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor.

Lebih dari itu, forum ini menyuarakan sikap tegas terhadap penolakan perang dan segala bentuk penindasan—baik antarbangsa, suku, ras, maupun agama—serta menyerukan pentingnya menciptakan ruang digital yang bebas dari perundungan (anti-bullying) dan diskriminasi.

Acara ditutup secara simbolis dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ID Next Leader dengan PT Surya Sarana Dinamika dan Tech For Good Institute, serta pembacaan deklarasi perdamaian oleh seluruh peserta sebagai wujud nyata komitmen global generasi muda untuk membangun dunia yang lebih damai, inklusif dan berkelanjutan.