Wall Street kembali turun dan melemah pada perdagangan Rabu (2/11/2022). Inflasi masih terlalu tinggi dan mengindikasikan bahwa bank sentral ke depan masih memiliki lebih banyak kenaikan suku bunga hal itu diungkapkan Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

SinarHarapan.id – Wall Street melemah pada hari Kamis (20/10/2022). Dow Jones Industrial Average turun 90,22 poin atau 0,3% menjadi 30.333,59. Indeks S&P 500 melemah 29,38 poin atau 0,80% menjadi 3.665,78. Nasdaq Composite turun 65,66 poin atau 0,61% menjadi 10.614,84.

Data Naiknya pasar saham didorong oleh penguatan saham IBM yang naik 4,73% setelah perusahaan layanan TI ini mengalahkan perkiraan pendapatan kuartalan pada hari Rabu dan memperkirakan akan melampaui target pertumbuhan pendapatan setahun penuh. Harga saham AT&T Inc melonjak 7,72% setelah menaikkan perkiraan laba tahunan.

Laporan keuangan emiten yang lebih baik dari perkiraan sejauh ini telah mendorong ekspektasi pertumbuhan laba untuk kuartal ketiga perusahaan S&P 500 menjadi 3,1% dari kenaikan 2,8% di awal minggu. Tetapi prediksi ini tetapi masih jauh di bawah prediksi kenaikan 11,1% yang diperkirakan pada awal Juli.

Wall Street telah berada di bawah tekanan tahun ini. Kekhawatiran tentang dampak dari jalur agresif kenaikan suku bunga Fed pada pendapatan perusahaan dan ekonomi secara keseluruhan telah meningkat.

Data lain menunjukkan penjualan rumah siap pakai turun selama delapan bulan berturut-turut. Sementara pembacaan lain menunjukkan aktivitas pabrik di distrik Federal Reserve Bank of Philadelphia berkontraksi lagi pada Oktober. Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan mengumumkan kenaikan 75 basis poin keempat berturut-turut pada pertemuan November. Sedangkan sebagian kecil memperkirakan kenaikan 100 basis poin. (Red)