SinarHarapan.id – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menghadiri konser orkestra bertajuk “Rachmaninoff Piano Concerto No. 4 Beethoven Symphony No. 8” di Aula Simfonia, Jakarta.
Acara ini berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025, dan menghadirkan pengalaman istimewa bagi pecinta musik klasik. Sebagai satu-satunya gedung orkestra di Jakarta dengan kapasitas 1.200 penonton, Aula Simfonia menawarkan kualitas akustik terbaik.
Dalam konser tersebut, Wamenekraf Irene menyoroti pentingnya menjaga dan mengembangkan ruang pertunjukan musik klasik di Indonesia. Ia menegaskan bahwa pemerintah memiliki peran dalam melestarikan tempat yang sudah ada sekaligus mendorong investasi dalam sektor ini.
Baca Juga: Dubes AS Rayakan 75 Tahun Kemitraan AS-RI di Aula Simfonia
Kurangnya Ruang Pertunjukan Musik Klasik
Irene mengungkapkan bahwa jumlah gedung pertunjukan musik klasik di Indonesia masih sangat terbatas. Pemerintah ingin memastikan ruang-ruang yang sudah ada tetap aktif dan menarik minat masyarakat.
“Kami ingin tempat seperti Aula Simfonia terus penuh dengan pertunjukan berkualitas. Selain itu, kami berharap semakin banyak investor yang membangun ruang serupa,” ujar Irene.
Menurutnya, pengembangan ruang pertunjukan tidak hanya berkontribusi pada pelestarian musik klasik tetapi juga memperkuat subsektor musik dalam ekonomi kreatif.
Musik Klasik sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi
Irene menekankan bahwa subsektor musik memiliki potensi besar untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan investasi yang tepat, industri musik dapat berkembang lebih pesat dan memberikan manfaat ekonomi bagi banyak pihak.
“Kami melihat subsektor musik sebagai the new engine of growth bagi perekonomian Indonesia,” tambahnya.
Pemerintah juga ingin memastikan masyarakat mendapatkan akses mudah terhadap informasi terkait acara ekonomi kreatif, termasuk konser musik klasik. Banyak orang belum mengetahui perhelatan semacam ini karena kurangnya promosi dan informasi yang tersedia.
Digitalisasi untuk Meningkatkan Akses
Irene mengusulkan agar pemesanan tiket pertunjukan musik klasik diintegrasikan ke dalam platform digital yang dikelola oleh Kemenekraf. Dengan cara ini, masyarakat dapat dengan mudah menemukan informasi acara dan membeli tiket secara praktis.
“Saya ingin informasi acara seperti ini tersedia secara digital agar lebih mudah diakses. Hal ini akan mendukung perkembangan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Peran Aula Simfonia dalam Musik Klasik
Managing Director Aula Simfonia Jakarta, Eunice Tong, menyatakan bahwa aula ini berdiri karena kecintaan ayahnya terhadap musik klasik dan Indonesia. Sejak 15 tahun lalu, Aula Simfonia telah menjadi tempat utama bagi pecinta musik klasik untuk menikmati pertunjukan berkualitas tinggi.
“Aula Simfonia Jakarta hadir karena kecintaan ayah saya terhadap Indonesia dan musik klasik. Kami berkomitmen untuk menghadirkan ruang dengan akustik terbaik bagi para pecinta musik klasik,” ungkap Eunice.
Ia berharap semakin banyak konser orkestra digelar di Indonesia dan semakin banyak generasi muda yang tertarik mendalami musik klasik.
Harapan untuk Masa Depan Musik Klasik
Dengan dukungan pemerintah dan adanya ruang pertunjukan berkualitas seperti Aula Simfonia, industri musik klasik di Indonesia dapat terus berkembang.
Harapannya, pelaku industri kreatif akan semakin tertarik berinvestasi dalam sektor seni dan budaya. Selain itu, generasi muda juga akan lebih mengenal dan mencintai musik klasik.
Keberlanjutan dan pertumbuhan musik klasik di Indonesia memerlukan kolaborasi antara pemerintah, investor, dan komunitas seni. Dengan kerja sama yang baik, musik klasik bisa terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.