SinarHarapan.id – Where Next Club oleh Glenfiddich menunjuk Amalia Wirjono, sosok inovator di kancah seni Indonesia, atas kontribusinya dalam membina para seniman lokal dan membawa nama Indonesia ke kancah seni internasional lewat tradisi dan modernitas.
Where Next Club hadir untuk merayakan para individu yang memadukan tradisi dan inovasi di industrinya masing-masing. Sebagai salah satu game-changer di lanskap seni Indonesia yang dinamis, Amalia Wirjono membuktikan kualitasnya sebagai seorang Maverick melalui kreativitas, inklusivitas, dan dedikasinya untuk terus berkembang.

Amalia Wirjono yang dikenal melalui kontribusinya dengan Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) senantiasa menggaungkan pesan kekuatan transformatif dari sebuah karya seni. Salah satu inisiatif yang dicetuskan olehnya seperti MACAN After Hours yang mengintegrasikan musik, seni kuliner, dan ekspresi kreatif hadir sebagai katalisator untuk menarik audiens yang lebih beragam. Hal ini mencerminkan visi Amalia untuk mempromosikan seniman lokal secara global melalui kemajuan teknologi.
Sebagai seorang Maverick, Amalia berusaha menentang batasan-batasan yang ada di industri seni, namun tetap mempertahankan keseimbangan serta tanggungjawab yang ada. Perjalanannya menjadi kisah inspiratif bagi para seniman muda baru, terutama dengan caranya dalam menjaga keseimbangan antara sisi profesional dan industri seni Indonesia yang terus berkembang.
Singkatnya, kisah Amalia Wirjono lebih dari sekadar kesuksesan pribadi, melainkan menjadi simbol bersatunya tradisi, inovasi, dan semangat yang tak tergoyahkan yang menghasilkan potensi tanpa batas.
Dalam seri Where Next Club terbaru dari Glenfiddich, Amalia Wirjono berbagi mengenai wawasan yang ia dapatkan selama perjalanan artistiknya. Ia menekankan pentingnya untuk terus mengikuti perkembangan tren saat ini dan bercerita tentang perjalanannya ketika ia berhasil menjadi wakil Indonesia di Venice Biennale. Amalia mendukung kebebasan dalam mengeksplorasi minat seni, bahkan ia menegaskan bahwa jika audiens sulit untuk memahami arti suatu karya seni, menikmatinya saja sudah cukup.
Konsistensi menjadi hal yang krusial di karirnya, termasuk menggaungkan akan pentingnya peran museum untuk dapat terus menarik perhatian audiens yang beragam. Amalia juga mengakui bahwa perkembangan teknologi memliki pengaruh yang semakin besar terhadap karya seni. Oleh karena itu, ia menghargai kolaborasi lintas industri untuk menciptakan karya-karya yang diminati publik. Selain itu, Amalia mengungkapkan harapannya untuk para seniman Indonesia agar semakin banyak mendapatkan pengakuan baik di Tanah Air maupun di mancanegara untuk mendorong pembelajaran dan eksplorasi yang berkelanjutan.

Komitmen Amalia terhadap kekuatan transformatif seni yang memadukan tradisi dan inovasi merepresentasikan semangat yang ingin ditonjolkan oleh Where Next Club dari Glenfiddich. Semangat tersebut mendorong seni Indonesia ke ranah yang belum pernah dijelajahi sebelumnya, didukung oleh pendekatan avant-garde dan kepemimpinan visioner Amalia yang sangat sesuai dengan DNA Glenfiddich.
Hal yang terpenting adalah pandangan serta dedikasi Amalia Wirjono dalam mewujudkan semangat Maverick mampu memberikan dampak yang berkelanjutan pada lanskap seni Indonesia dan selaras dengan esensi Where Next Club oleh Glenfiddich.
Tentang GLENFIDDICH
Didirikan di Dufftown, Skotlandia oleh innovator William Grant, Glenfiddich pertama kali bergerak di bidang distilasi sejak Hari Natal, 1887. Mengadopsi metode dan praktek Grant yang revolusioner terhadap produksi whisky, Glenfiddich telah unggul selama lebih dari seratus tiga puluh tahun menjadi whisky single malt pertama yang dipromosikan di luar Skotlandia dan menjadi single malt terlaris yang paling banyak mendapatkan penghargaan di dunia. Sekarang Glenfiddich dijual lebih dari 180 negara dan salah satu dari sedikit penyulingan single malt yang sepenuhnya masih dimiliki oleh keluarga dan masih diproduksi di tempat penyulingan yang sama sejak dibangun oleh William Grant. Tequila, Tullamore D.E.W Irish Whiskey, Monkey Shoulder, Discarded Spirits Co. dan, yang terbaru, Drambuie and Hudson. (atp)