Ekonomi

Frisian Flag Indonesia Kirim 12 Peternak Muda Studi Ke Belanda

×

Frisian Flag Indonesia Kirim 12 Peternak Muda Studi Ke Belanda

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Kepedulian terhadap masa depan generasi muda terhadap minat menjadi peternak muda sapi perah diwudujkan oleh PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) dengan mengirim 12 peternak muda terpilih ke negeri Belanda.

Ke 12 peternak muda yang memenangi program Young Progressive Farmer Academy ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendorong minat anak-anak muda menjadi peternak sapi perah.

Para peternak muda nantinya akan mendapatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan peternakan sapi yang berkelanjutan, serta berdiskusi rencana pengembangan bisnis peternakannya.

Para pemenang juga akan mengikuti studi banding di Belanda untuk mempelajari praktik manajemen peternakan sapi terbaik dari peternak lokal di Belanda.

“Kemajuan peternakan sapi perah di Indonesia sangat krusial dalam mendorong pemenuhan kebutuhan susu untuk Indonesia yang lebih sehat dengan asupan nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh keluarga, sejalan dengan tujuan FFI yaitu ‘Nourishing Indonesia to Progress’ dan komitmen FFI untuk membangun keluarga yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras,” ucap Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director, PT Frisian Flag Indonesia.

Susu adalah sumber nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Tapi tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), baru mencapai 16,27 kg per kapita per tahun, di bawah rata-rata negara-negara di Asia Tenggara. Sementara kebutuhan susu mencapai 4,4 juta ton (2022) namun produksi susu segar kita baru mencapai 968.980 ton pada 2022.

Kendala-kendala yang dihadapi sektor peternakan sapi perah antara lain kecilnya skala kepemilikan sapi, lahan terbatas, mahalnya biaya pembesaran, kurangnya pemahaman akan good dairy farming practices, mandeknya regenerasi peternak karena rendahnya minat anak muda (usía rata – rata peternak sapi perah Indonesia adalah 56 tahun), dan deraan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang pernah menjangkiti lebih dari 538 ribu ternak di 17 provinsi, pada tahun lalu, di mana 72 ribu ekor adalah sapi perah.

Pada periode 19 Mei sampai 27 Juni, dewan juri telah menyeleksi berbagai perencanaan bisnis yang diajukan oleh para peternak muda dari mitra koperasi FFI di seluruh Indonesia, dan memilih 36 perencanaan bisnis yang potensial berkembang di masa depan.

Selanjutnya, ke-36 perencanaan bisnis ini akan diberikan kepada juri lapangan dan juri panel untuk seleksi lanjutan berupa penilaian terhadap perencanaan, verifikasi, dan wawancara dengan peserta di lapangan. Terpilihlah 12 peternak yang dianggap memiliki perencanaan bisnis terbaik.

Rangkaian program akan ditutup dengan studi banding dan pembelajaran praktik peternakan sapi terbaik di Belanda, pada 18-22 September, yang akan diikuti oleh seluruh dewan juri dan 12 pemenang.

Diharapkan dalam 3 tahun ke depan, pemenang program Young Progressive Farmer Academy akan tumbuh jadi peternak skala medium dengan kenaikan pendapatan hingga 50 persen. Dengan kenaikan skala bisnis ini, para peternak muda ini akan berkontribusi dalam upaya meningkatkan produksi susu nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Putu Juli Ardika, mengatakan, “Para peternak muda ini berada pada bisnis yang tepat karena saat ini 80% bahan baku susu masih harus di impor, sementara dalam negeri itu baru tersedia 20%, jadi kesempatannya sangat bagus.  P isembekalan job training di Belanda bagi 12 peternak muda yang menjadi pemenang ini akan memperkuat kemampuan managerial dan pengembangan usaha sapi perah mereka”.

Pemerintah saat ini juga sedang melakukan upaya pemulihan populasi ternak sapi perah yang turun akibat wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) .

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Tri Melasari mengapresiasi program Young Progressive Farmer Academy sebagai salah satu upaya berkelanjutan PT. Frisian Flag Indonesia untuk turut serta membangun persusuan nasional dengan meningkatkan minat dan kapasitas peternak muda Indonesia dan dapat melahirkan generasi muda peternak sapi perah yang inovatif, mandiri dan progresif.

The Agricultural Counsellor untuk Indonesia Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Mr Joost Van Uum, mengatakan program Young Progressive Farmer Academy menunjukkan komitmen FFI untuk peningkatan kapasitas peternak Indonesia. “Program ini bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan tentang susu tapi untuk meningkatkan kualitas industrinya dan melahirkan generasi baru untuk peternakan di Indonesia. Para peserta akan mendapatkan pengetahuan, bisnis, dan bisa lebih mampu menjadikan bisnis ini lebih efisien, menguntungkan, dan lebih produktif. Termasuk bagaimana caranya memiliki strategi bisnis untuk mengembangkan dan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar”.

Sementara itu, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Dedi Setiadi, mengatakan “Program Young Progressive Farmer Academy patut dicontoh sebagai inisiatif industri dalam program edukasi dan kompetisi untuk meningkatkan skala bisnis sekaligus kesejahteraan para peternak sapi perah kita, sehingga sektor ini akan terus menarik minat anak-anak muda,” tutup Dedi.