StockReview.id – PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) membidik pendapatan sebesar Rp 380 miliar, tumbuh 41% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 272,4 miliar. Emiten yang berada di bawah kendali PT RMK Investama dan satu grup dengan PT RMK Energy Tbk (RMKE) ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 28 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Direktur Utama RMKO Vincent Saputra mengatakan, RMKO menargetkan laba bersih tahun ini meningkat menjadi Rp 62,9 miliar dari tahun sebelumnya Rp 19,8 miliar.
“Kami lebih optimistis laba bersih dari Rp 19,8 miliar tahun lalu menjadi Rp 62,9 miliar di tahun ini dan pendapatan Rp 380 miliar,” kata Vincent di Jakarta.
Direktur Keuangan RMKO Nathania Pricilla Saputra menambahkan, pada tahun ini, RMKO akan terus mencari peluang untuk berkolaborasi bersama beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan dan sekitarnya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi.
“Kolaborasi ini akan meningkat volume jasa pertambangan dan secara paralel meningkatkan kinerja segmen sewa dan konstruksi,” ujar Nathania.
Menurut pemaparan, RMKO meningkatkan pendapatan usaha sebesar 47,4% YoY menjadi Rp 272,4 miliar pada akhir tahun 2023.
Pendapatan usaha berasal dari segmen jasa pertambangan, sewa dan konstruksi, ketiga segmen tersebut berkontribusi secara berurutan masing-masing sebesar 52,2%, 23,3% dan 24,5% ke total pendapatan usaha RMKO.
Vincent menuturkan, tahun 2023 adalah periode investment stage dan menantang bagi RMKO. Pasalnya, operasional sempat terdampak karena klien utama RMKO yaitu tambang in-house milik RMKE sempat berhenti beroperasi selama 3 bulan akibat sanksi administrasi dari regulator.
Pada 4Q 2023, RMKE telah menyelesaikan pemenuhan sanksi tersebut sehingga operasional juga kembali normal pada pertengahan November 2023.
Pada sisa waktu yang singkat, RMKO mengoptimalkan kinerja keuangan akhir tahun 2023 dengan ditopang segmen usaha baru yaitu konstruksi fasilitas pendukung pertambangan hauling road.