SinarHarapan.id – Amnesty International Indonesia (AII) menyambut dua puluh lima anggota baru melalui Rapat Umum Anggota Tahunan (RUAT) yang pertama kali diadakan di Indonesia. Ini adalah cermin demokrasi internal, transparansi dan wujud nyata partisipasi masyarakat di dalam perjuangan hak asasi manusia di Indonesia, Demikian hasil Rapat Umum Anggota Tahunan hari ini (21/06).
“Pertemuan penting ini berlangsung di tengah situasi HAM yang mengkhawatirkan, termasuk kebijakan-kebijakan negara yang mengekang kebebasan sipil, keadilan sosial, dan impunitas atas pelanggaran HAM,” kata Ketua RUAT 2024, Ade Cahyadi.
“Kami berharap musyawarah ini menjadi ruang partisipasi bagi para anggota, tetapi juga bagi mereka yang memiliki keprihatinan atas situasi hak asasi manusia,” lanjut Ade.
Para anggota baru ini berasal dari lintas usia, profesi, generasi, dan lintas wilayah maupun budaya di seluruh Indonesia, mencerminkan keragaman yang menjadi kekuatan gerakan ini.
Lukman Hakim Saifuddin, yang pernah menjadi Menteri Agama pada kabinet Jokowi, menyatakan antusiasmenya sebagai anggota baru AII. “Keberadaan AII semakin dirasakan manfaatnya di Indonesia. Maka, perluasan keanggotaan AII menjadi suatu keniscayaan untuk memastikan keberlanjutan perjuangan dalam membela hak asasi manusia di Indonesia,” ujar Lukman.
“Salah satu tantangan ke depan bagi kita semua adalah membangun kesadaran kolektif bangsa bahwa penegakan HAM bukanlah barang baru. Ia hakikatnya ajaran pokok agama yang juga berakar kuat pada nilai luhur budaya kita,” lanjutnya.
Adelina Kamal, mantan Direktur Eksekutif ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance (AHA Centre), yakin bahwa dengan melibatkan lebih banyak individu dari berbagai lapisan masyarakat, AII dapat memperkuat gerakan dan meningkatkan efektivitas dalam memperjuangkan HAM di Indonesia.
“Tantangan HAM di Indonesia semakin kompleks, maka AII perlu memperkuat solidaritas dan memperluas jaringan yang lebih mengakar di masyarakat. Keanggotaan yang lebih luas akan memungkinkan AII untuk memperjuangkan isu-isu HAM dengan lebih baik dan menciptakan perubahan yang lebih signifikan,” ujar anggota baru AII tersebut.
Amnesty International Indonesia berdiri sejak 2017 dan merupakan bagian dari gerakan global Amnesty International, yang didukung lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia dan berkomitmen untuk membela dan mempromosikan hak asasi manusia. Kami bekerja secara independen dari pemerintah, ideologi politik, kepentingan ekonomi maupun agama, serta dibiayai secara khusus dari keanggotaan dan donasi masyarakat. (nat)