SinarHarapan.id – The 1st Indonesia Quality Tourism Conference siap digelar di Hotel The Meru Sanur Bali, pada 29-30 Agustus 2024 sebagai salah satu upaya dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati, dalam Konferensi Pers Pelaksanaan “#1st International Quality Tourism Conference” secara online, Rabu (28/8), menyampaikan bahwa dalam Indonesia Quality Tourism Conference ini Kemenparekraf bersama Kemenkomarves dan World Economic Forum akan membahas langkah-langkah peningkatan peringkat pariwisata Indonesia menuju 15 besar dunia pada periode mendatang. Dari yang sebelumnya Indonesia menduduki peringkat 22 dari 119 negara.
“Jadi nanti akan ada sesi eksklusif meeting yang akan menjadi platform dalam membina kolaborasi dan komunikasi antar stakeholders nasional maupun internasional untuk meningkatkan kinerja sektor pariwisata Indonesia dalam rangka mewujudkan pariwisata yang berkualitas atau quality tourism ini sendiri,” kata Desi.
Kegiatan ini akan diikuti lebih dari 250 partisipan, baik dari pembuat kebijakan dari berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, akademisi, industri pariwisata, asosiasi pariwisata, dan organisasi internasional.
Acara ini diharapkan mampu memperkuat pola pikir pengembangan pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan Travel Tourism Development Index (TTDI) Indonesia.
Adapun outcome yang ingin dicapai dari pelaksanaan sesi eksekutif meeting ini adalah upaya kolaborasi nyata antara Kemenkomarves, Kemenparekraf, dan World Economic Forum dalam mengidentifikasi strategi kebijakan untuk mendorong peningkatan peringkat TTDI Indonesia melalui pembangunan quality tourism.
“Kami berharap upaya yang dilakukan ini mampu memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di masa mendatang, dan semoga kegiatan Indonesia Quality Tourism Conference berjalan lancar,” kata Desi.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Odo Manuhutu, menyampaikan bahwa The 1st Indonesia Quality Tourism Conference begitu penting seiring akan dilaksanakan kick-off mengenalkan quality tourism indeks kepada pemerintah daerah, hingga industri pendukung.
Pemerintah memiliki indeks quality tourism yang telah disusun bersama Kemenparekraf, Bank Indonesia, Bappenas, di bawah nama sekretariat bersama dalam menciptakan pengembangan sektor pariwisata.
“Indeks ini secara lebih luas mengukur performa pengembangan pariwisata dari sisi supply yakni daya saing dasar mengelola destinasi keberlanjutan. Dan dari sisi demand yaitu destinasi yang memiliki keunikan seperti Bali, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, Likupang dan Mandalika,” kata Odo.
Odo menjelaskan indeks quality tourism ini yang pertama mengintegrasikan destinasi dan preferensi dari wisatawan.
“Bersama Kemenparekraf, kita akan mengembangkan penerapan quality tourism indeks ke-5 DSP, dan harapan menjadi standar bersama di antara negara tetangga dan Indonesia,” kata Odo.
Kepala Grup Perumusan Kebijakan, Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juli Budi Winantya, menyampaikan Bank Indonesia mendukung Indonesia Quality Tourism Conference, karena dengan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang semakin berkembang akan memperkuat struktur ekonomi.
“Jadi tidak hanya bergantung pada satu dua sektor tapi juga lebih berimbang, dan ini juga apabila peran wisman besar tentunya akan mendatangkan devisa yang turut mendukung upaya Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Juli.
Konferensi ini turut dihadiri Kepala Kantor Persiapan PRP (Program Restrukturisasi Perbankan) dan Hubungan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Arinto Wicaksono. (nat)