Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita KiniNasional

Kepala BRIN Lantik Dr Joannes E. Tandjung Sebagai Direktur Baru

×

Kepala BRIN Lantik Dr Joannes E. Tandjung Sebagai Direktur Baru

Sebarkan artikel ini

Kepala BRIN: Direktur baru Dr Joannes E. Tandjung yang berlatar belakang sebagai Diplomat bertugas memperkuat kemitraan infrastruktur riset inovasi Indonesia dengan negara lain.

Kepala BRIN, Dr Laksono Tri Handoko mengucapkan selamat kepada Dr JET, Direktur Penguatan Kemitraan Infrastruktur Riset Inovasi BRIN (Foto: BRIN)

SinarHarapan.id – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Laksana Tri Handoko kembali melantik dan mengambil sumpah/janji jabatan struktural di lingkungan BRIN, yaitu seorang  direktur, dan 42 pegawai yang menduduki jenjang jabatan fungsional.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada Dr. Joannes Ekaprasetya Tandjung sebagai Direktur Penguatan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi yang baru di Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi. Sekaligus saya sampaikan terima kasih kepada Dr. Yan Riyanto yang telah merangkap sebagai pelaksana tugas di direktorat yang sama, dan telah membantu di Direktorat tersebut, serta di Deputi Infrastruktur secara keseluruhan,” ucap Handoko pada pelantikan tersebut melalui luring dan daring di Auditorium Gedung B.J. Habibie Jakarta, pada Jumat (18/10).

Example 300x600

Dia berharap direktur baru yang berasal dari Kementerian Luar Negeri ini dapat segera beradaptasi dengan para sivitas di BRIN, dan segera melaksanakan tugasnya dengan baik.

Meskipun saya tahu, direktorat ini sangat menantang dan tidak mudah, karena mendapatkan penugasan untuk melaksanakan hal-hal yang selama ini belum pernah kita lakukan. Baik dalam konteks mengembangkan model-model bisnis baru berbasis infrastruktur, maupun riset dan inovasi,” terangnya.

Selain itu juga, lanjutnya, cara memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk industri dan akademisi, baik di dalam maupun di luar negeri yang basisnya juga infrastruktur.  BRIN akan terus mengembangkan dan memperkuat infrastruktur yang semakin lama dan semakin maju. Tentu hal itu membutuhkan kolaborasi dan akan menjadi basis dari kolaborasi itu sendiri.

Kepala BRIN dan Deputi Infrastruktur Riset Inovasi, Dr Iman Hidajat, bersama Direktur Penguatan kemitraan infrastruktur riset inovasi BRIN dan orangtua, Bapak Jos Tandjung, Ibu Henny Tandjung dan Pastor Johannis Mangkey. (Foto: BRIN)

“Saya selalu sampaikan kepada Deputi Infrastruktur, program riset ke depan untuk lembaga seperti BRIN itu pasti akan dipimpin oleh infrastruktur. Dengan ketersediaan infrastruktur itulah yang akan menjadi enabler (penggerak), pengungkit utama dari berbagai kegiatan riset tersebut,” tegas Handoko.

Jadi pada kesempatan ini sekali lagi saya mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung untuk direktur yang baru. Semoga BRIN bisa menjadi tempat yang lebih baik dan dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi kita semua, dan juga bagi negara,” ucapnya.

Selain Direktur/pejabat struktural, Handoko juga menyambut 42 pejabat fungsional yang saat ini dilantik untuk menduduki berbagai jabatan fungsional dan jenjang.

Dr Joannes Ekaprasetya Tandjung adalah fungsional diplomat madya dengan gelar Minister Counsellor.

Mulai berkarir di Kementerian Luar Negeri sejak 2002, Dr Tandjung telah menjalani penugasan di Perutusan Republik Indonesia untuk Masyarakat Eropa di Brussel, Belgia (2004), Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan World Trade Organization serta Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Swiss (2007-2011), Kedutaan Besar Republik

Melalui skema beasiswa Australian Awards Scholarship, Dr Joannes yang akrab dipanggil JET di komunitas diplomatik, melanjutkan studi Magister Hukum Internasional (2006-2007) dan Doktoral di Sydney Law School, The University of Sydney yang merupakan Fakultas Hukum tertua di benua Australia.

Professor Simon Butt (pakar Hukum Konstitusi) dan Professor Kimberlee Weatherall (pakar Hukum Kekayaan Intelektual) dari Fakultas Hukum Sydney University menyatakan thesis Dr Tandjung sebagai thesis Doktoral pertama yang ditulis oleh diplomat Indonesia yang menitikberatkan Pelindungan Hukum Kekayaan Intelektual atas Warisan Budaya Tak Bendawi: Studi Kasus Batik Indonesia di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Di KBRI Seoul, Dr Tandjung ditugaskan sebagai Minister Counsellor dan Koordinator divisi Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Start Up dan Diplomasi Publik.

Divisi tersebut merupakan divisi pertama yang dibentuk di KBRI Seoul dan merupakan perluasan dari fungsi Penerangan Sosial Budaya yang terdapat di Perwakilan RI lainnya.

Mengangkat tema “Closer Friendship Stronger Partnership” dalam rangka peringatan 50 Tahun hubungan bilateral Indonesia-Korsel  2023, Dr Tandjung bertugas merealisasikan penguatan kemitraan kedua negara di bidang ekonomi kreatif dan digital.

Diplomasi publik melalui berbagai program perdana, termasuk penandatanganan MOU antara Jeju Air dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang menghasilkan penerbangan perdana Jeju Air dari Bandara Incheon ke Bandara Sam Ratulangi di Manado.

Penyelenggaraan forum Indonesian Wave Korean Wave: Together for the Future di Jakarta, penyelenggaraan Indonesia Korea Youth Entrepreneur Forum di Seoul.

Peluncuran mobil listrik Ioniq5 bermotif Batik Indonesia oleh Hyundai di BSD. Peluncuran HanTik atau Hanbok Batik yang mencerminkan kolaborasi perancang ternama Batik Indonesia, Obin Komara, dengan Yayasan Sutra Jinju di Korsel  2023.

 Peluncuran koleksi Iwan Tirta bersama Kim Seo Ryong tahun 2022 difasilitasi oleh Dr Tandjung.

Guna memperkuat kerjasama pendidikan tinggi, Dr Tandjung berperan aktif dalam memfasilitasi kerjasama antara Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Indonesia dengan mitranya di Korsel .

Termasuk Institut Kesenian Jakarta dan Binus University dengan Seoul Institute of the Arts, Institut Seni Indonesia dengan Korea National University.

Di akhir penugasan di Korsel, Seoul Institute of Awards dan media Korea Herald menyampaikan penghargaan atas jasa Dr JET dalam meningkatkan kemitraan antara Universitas, media dan masyarakat Tanah Air dengan Negeri Ginseng.

(Sumber: BRIN.)