InternasionalNetwork

Uni Eropa: Gotong Royong Melawan Kekerasan Berbasis Gender

×

Uni Eropa: Gotong Royong Melawan Kekerasan Berbasis Gender

Sebarkan artikel ini

Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia meluncurkan kampanye “Gotong Royong Melawan Kekerasan Berbasis Gender” sebagai bagian dari Kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.

Dari kiri ke kanan: H.E. Denis Chaibi (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia), Sita Supomo (Executive Director Indonesia untuk Kemanusiaan/IKa), Jon Hamilton (Founder Inspire Indonesia dan Pledge United), dan Andy Yentriyani (Ketua Komnas Perempuan) pada acara Pertandingan Sepak Bola Persahabatan dan Festival Olahraga” di Pancoran Soccer Field (PSF), Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024.

SinarHarapan.id – Delegasi Uni Eropa  (UE)  untuk Indonesia meluncurkan kampanye “Gotong Royong Melawan Kekerasan Berbasis Gender” sebagai bagian dari Kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Kampanye ini merespons data WHO yang menunjukkan hampir 1 dari 3 perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.

“Kekerasan berbasis gender adalah pelanggaran terhadap martabat manusia. Pendekatan kolaboratif sangat penting untuk menciptakan dunia bebas kekerasan,” tegas Delegasi UE dalam siaran persnya.

Pendekatan Kolaboratif

Uni Eropa memprioritaskan pemberantasan kekerasan berbasis gender melalui reformasi hukum, kampanye kesadaran publik, dan layanan bagi penyintas. Indonesia juga telah mengambil langkah signifikan, seperti pengesahan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada 2022.

Uni Eropa mendukung langkah ini dengan Strategi Kesetaraan Gender 2020-2025, termasuk peraturan baru yang mengkriminalisasi kekerasan berbasis gender secara offline dan online.

Baca Juga: Indonesia Tampil di Pameran Semikonduktor Eropa

“Gotong royong dengan mitra lokal membantu kita menciptakan masyarakat inklusif, di mana setiap individu bebas dari kekerasan,” tulis Delegasi Uni Eropa.

Kemitraan dan Inisiatif Unggulan

Dalam kampanye ini, Uni Eropa bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil. Beberapa inisiatif penting meliputi penghargaan WEPs. Juga, apresiasi bagi perusahaan seperti PT Pertamina dan Schneider Electric atas komitmen terhadap pemberdayaan perempuan.

Pelatihan PSEAH (Pencegahan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja), Kolaborasi dengan IBCWE dan EuroCham untuk membangun lingkungan kerja aman dan inklusif.

Dukungan bagi Pemuda, Youth Sounding Board menyuarakan gagasan mereka dalam melawan kekerasan berbasis gender, khususnya di ruang online.

“Peran pemuda penting dalam mengubah norma sosial. Inisiatif ini memberikan mereka ruang untuk menciptakan dampak,” kata Delegasi Uni Eropa.

Kemudian,  kampanye  berakhir dengan Pertandingan Sepak Bola Persahabatan dan Festival Olahraga di Jakarta. Kegiatan ini melibatkan komunitas lokal untuk mempromosikan kesetaraan gender melalui olahraga.

“Olahraga adalah ruang aman untuk membangun solidaritas dan menolak normalisasi kekerasan berbasis gender,” jelas penyelenggara.

Dengan kampanye ini, UE dan mitra lokal berkomitmen menciptakan perubahan berkelanjutan menuju masyarakat yang setara gender dan bebas kekerasan.