Ekonomi

Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045

×

Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan merupakan faktor krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan merupakan faktor krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (Foto: Dewan Ekonomi Nasional)

SinarHarapan.id – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN)  Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus tinggi, inklusif, dan berkelanjutan demi mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ia menyampaikan hal ini dalam Rapat Pimpinan TNI AD 2025 di Jakarta.

Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi besar berkat stabilitas makroekonomi, kekayaan sumber daya alam, serta kualitas SDM yang terus berkembang. Namun, tantangan seperti inefisiensi struktural dan transformasi ekonomi yang berkelanjutan masih harus diatasi.

“Stabilitas nasional sangat penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat. Keamanan menjadi fondasi utama kepercayaan investor,” ujar Luhut.

Baca Juga: Menko Luhut Sambut Kedatangan Elon Musk di Bali

Dalam forum tersebut, ia menegaskan bahwa keamanan dan pertahanan berperan penting dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Stabilitas nasional menjadi faktor utama bagi investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia.

Peningkatan anggaran pertahanan tahun ini mencapai 0,7% dari PDB atau sekitar Rp165,2 triliun. Luhut menekankan bahwa dana ini harus dikelola secara efektif dan efisien.

“Anggaran ini tidak hanya untuk modernisasi alutsista, tetapi juga peningkatan kesejahteraan prajurit dan penguatan SDM TNI,” jelasnya.

Menurutnya, tren global menuntut kesiapan militer dalam menghadapi ancaman seperti eskalasi geopolitik, serangan siber, dan perkembangan teknologi pertahanan.

Luhut menegaskan bahwa TNI harus menguasai ilmu pengetahuan modern, terutama dalam bidang STEM, digitalisasi, serta pengelolaan ekonomi dan keuangan.

“Prajurit harus menerapkan disiplin dan terus mengembangkan diri agar lebih profesional,” tegasnya.

Dengan modal dasar yang kuat, Indonesia berpotensi menjadi poros kekuatan global. Namun, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk TNI, perlu guna memastikan pembangunan merata dan berkelanjutan.

“Saya yakin dengan ekonomi yang kuat dan pertahanan yang tangguh, Indonesia semakin siap menjadi negara maju,” pungkasnya.