SinarHarapan.id – Dalam momentum peringatan 30 tahun Sistem Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance/NHI), Pemerintah Taiwan menegaskan komitmennya memperkuat cakupan kesehatan semesta dan berkontribusi bagi kesehatan global yang inklusif.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, Dr. Chiu Tai-yuan, menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia fundamental dan bagian penting dari pembangunan sosial. “Kesehatan yang merata bukan hanya tujuan nasional, tetapi juga kontribusi penting bagi dunia,” ujarnya dalam siaran resmi, Senin (29/4).
Baca Juga: Taiwan Tawarkan Wisata Taman Hiburan Seru
Sistem Kesehatan Inklusif dan Berkelanjutan
Sistem NHI resmi pada 1995 dengan mengintegrasikan berbagai skema asuransi berbasis pekerjaan. Kini, 99,9 persen populasi Taiwan telah terdaftar sebagai peserta. Layanan yang diberikan bersifat adil, mudah diakses, dan efisien, menjadikannya penopang stabilitas sosial sekaligus penjaga keselamatan publik.
Keberhasilan sistem ini juga diakui dunia. Dalam survei tahunan Numbeo, Taiwan menempati peringkat pertama dalam kategori Indeks Layanan Kesehatan selama tujuh tahun berturut-turut.
Untuk menjaga keberlanjutan, Taiwan menerapkan sistem pembiayaan pay-as-you-go dan menambah sumber dana melalui cukai kesehatan dari produk tembakau. Langkah ini membantu menghadapi tantangan seperti populasi lansia dan biaya kesehatan yang terus meningkat.
Visi “Taiwan Sehat”
Presiden Lai Ching-te tahun ini mencanangkan visi “Taiwan Sehat” sebagai upaya menyelaraskan kesehatan individu dan kekuatan negara. Fokusnya adalah pada promosi kesehatan berbasis komunitas, pelayanan preventif, penguatan peran dokter keluarga, dan perluasan telemedisin untuk wilayah terpencil.
Layanan perawatan jangka panjang, paliatif, serta pendekatan “aging in place” juga dikembangkan demi memastikan layanan kesehatan holistik dan bermartabat bagi semua kelompok usia.
Digitalisasi dan Teknologi Kedokteran
Taiwan terus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperkuat sistem kesehatan. Platform Cloud NHI mempercepat pertukaran data medis antarinstansi, sementara standar internasional FHIR digunakan untuk mendukung interoperabilitas lintas negara.
Taiwan juga mengembangkan aplikasi “My Health Bank” dan kartu asuransi virtual untuk mendukung pengelolaan kesehatan mandiri. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) mempercepat transformasi layanan kesehatan cerdas.
Tak hanya itu, sejak 2008 Taiwan menggunakan Penilaian Teknologi Kesehatan (HTA) untuk mendukung kebijakan berbasis bukti. Tahun 2023, terapi gen dan terapi sel dimasukkan ke dalam cakupan NHI—langkah penting menuju era pengobatan presisi.
Partisipasi Global yang Terhalang
Meski aktif mendukung sistem kesehatan global, Taiwan masih tidak bisa berpartisipasi penuh dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akibat tekanan politik dari Tiongkok. Taiwan menyatakan bahwa Resolusi Majelis Umum PBB 2758 dan Resolusi WHA 25.1 tidak menyebut atau mengatur status Taiwan.
“Kami mendesak WHO bersikap profesional dan inklusif. Taiwan harus terlibat secara pragmatis dalam pertemuan dan mekanisme WHO, termasuk dalam perjanjian pandemi,” tegas Dr. Chiu.
Ajakan Kolaborasi Global
Taiwan menegaskan komitmennya sebagai mitra global yang bertanggung jawab. Dalam pandemi COVID-19, Taiwan telah membuktikan kapasitasnya dengan berbagi pasokan dan pengalaman.
“Di tengah dunia yang makin saling terhubung, tantangan kesehatan harus dihadapi bersama. Taiwan siap bekerja sama untuk masa depan kesehatan global yang tanpa batas,” tutup Menteri Chiu.