SinarHarapan.id – Presiden RI Prabowo Subianto hadir langsung dalam perayaan Hari Buruh di Monas, Jakarta, Kamis (1/5). Kehadiran Prabowo menjadi momen bersejarah karena presiden terakhir yang hadir di perayaan serupa adalah Soekarno. Kerumunan buruh menyambut Prabowo dengan sorakan dan antusiasme tinggi sejak pagi hari.
Dengan senyum lebar, Prabowo menyapa para buruh di sisi barikade pengamanan secara langsung. Ia meladeni permintaan foto sambil berjalan menuju panggung utama. Suasana makin meriah ketika MC Raffi Ahmad bercanda menggunakan bahasa Sunda, membalas teriakan massa.
Baca Juga: Kapal Perang Rusia Kunjungi Jakarta, Prabowo ke Moskow Juni
Marsinah Jadi Pahlawan Nasional
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung sosok Marsinah, aktivis buruh yang wafat pada 1993. Ia menyatakan dukungannya jika seluruh pimpinan buruh sepakat mengusulkan Marsinah sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, sudah saatnya ada tokoh buruh yang diangkat sebagai pahlawan.
“Pak, bagaimana kalau Marsinah?” ujar Prabowo menirukan aspirasi para tokoh buruh. Ia pun menjawab, “Saya akan mendukung Marsinah menjadi pahlawan nasional.” Pernyataan ini disambut riuh tepuk tangan buruh yang hadir.
Dua Kebijakan Penting
Tak hanya soal penghargaan simbolik, Prabowo juga mengumumkan dua kebijakan penting untuk buruh. Pertama, pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional sebagai wadah masukan langsung dari buruh.
Kedua, pembentukan Satgas PHK untuk mencegah pemutusan kerja yang sewenang-wenang.
Menurut Prabowo, Dewan Kesejahteraan Buruh akan memberi nasihat langsung kepada Presiden. Mereka akan menelaah undang-undang dan regulasi yang tidak berpihak pada buruh. Kebijakan itu, kata Prabowo, bentuk hadiah untuk buruh di Hari Buruh.
Satgas PHK
Selanjutnya, Prabowo menekankan pentingnya Satgas PHK sebagai respons cepat terhadap kekhawatiran buruh. Presiden menyebutkan saran tersebut datang dari para tokoh seperti Said Iqbal dan Jumhur Hidayat.
Satgas ini bertugas mencegah pemutusan kerja sepihak dan menyelidiki pelanggaran yang terjadi.
“Negara akan turun tangan bila perlu,” tegas Prabowo di hadapan massa. Satgas ini akan menjadi alat negara untuk menegakkan keadilan dalam hubungan industrial.
Dialog Buruh dan Pengusaha
Prabowo juga ingin menjembatani komunikasi antara buruh dan pemilik usaha. Presiden berencana mempertemukan 150 pemimpin buruh dan 150 pengusaha dalam forum nasional. Forum ini diharapkan menghasilkan solusi bersama antara dunia usaha dan pekerja.
“Kita akan duduk bersama, saudara-saudara,” ujarnya lantang. Presiden menegaskan bahwa tidak boleh ada yang kaya sendiri tanpa memikirkan kesejahteraan buruh.
Negara, menurutnya, tetap hadir dengan berbagai subsidi dan bantuan langsung kepada rakyat.
Regulasi Baru Siap
Untuk memperkuat perlindungan buruh, Prabowo menyatakan komitmen mempercepat pembahasan dua rancangan undang-undang.
Yakni, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan UU Pekerja di Laut.
Presiden juga meminta Dewan Kesejahteraan Buruh menelaah sistem outsourcing secara menyeluruh.
Menurut Prabowo, sistem outsourcing harus dikaji realistis demi melindungi buruh tanpa mengusir investor. Ia menegaskan bahwa reformasi ketenagakerjaan butuh kerja sama semua pihak.
Apresiasi Dunia Internasional
Perayaan Hari Buruh kali ini juga dihadiri tokoh internasional seperti Shoya Yoshida dari Serikat Buruh Dunia. Yoshida menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kehadiran langsung Presiden Prabowo. Menurutnya, ini mencerminkan komitmen pemerintah terhadap masa depan buruh Indonesia.
“Hari Buruh bukan sekadar seremoni,” ujar Yoshida. Ia menyerukan kolaborasi lintas sektor demi menciptakan sistem ketenagakerjaan yang adil dan inklusif.
Dengan hadirnya Prabowo di tengah buruh, Hari Buruh 2025 menjadi awal babak baru hubungan industrial Indonesia. Langkah konkret, dialog terbuka, dan penghormatan kepada tokoh seperti Marsinah menjadi simbol perubahan. Kini, tinggal menanti bagaimana janji itu diwujudkan dalam kebijakan nyata di lapangan.