SinarHarapan.id – Tetap optimistis dan selalu percaya diri. Itulah yang selalu ada pada seorang Ria Sungkar. Pasalnya, Ibu tiga anak dan Oma sembilan cucu ini tahu persis, kebanyakan optimistis biasanya hasilnya pun akan baik bagi diri sendiri.
Jelang usia 70 tahun pun Ria masih tetap menganggap dirinya muda dan mampu melakukan hal-hal yang kerap dijalani anak-anak muda. Ibunda dua pereli nasional Rifat dan Rizal Sungkar ini pun bahkan kerap lupa kalau usianya sudah mendekati hitungan ke-70. Semangat hidupnya masih menyala seperti apa yang ia rasakan 20-30 tahun silam.
“70 itu hanya sebuah angka. Secara fisik memang beda, tapi saya tetap semangat, tanpa merasa umurku nyaris 70 tahun sehingga masih mampu turun di track untuk ikut balapan, jadinya lupa kalau sudah mau 70 tahun nih,” kata istri Almarhum Helmy Sungkar ini dalam perbincangan singkat dengan SH.ID beberapa waktu lalu.
Lupa usia itu yang membuat Ria Sungkar memutuskan turun lagi di arena sprint rally Semarang pada 31 Mei-1 Juni 2025 lalu. Ia tampil berlomba dengan total 136 peserta dari berbagai daerah di lintasan gravel sepanjang 4,6 km.
Awal mulai bisa tampil di Sirkuit POJ Semarang City pada putaran ketiga kejurnas sprint rally ini terjadi usai putaran kedua di Bandung di awal Mei. Saat itu Ria hanya iseng bilang ke putra-putranya, Rifat dan Rizal. “Asyik ya masih bisa tampil lagi. Kalo ada reli lagi mama mau ikut aaah,” cerita Ria soal apa yang ia ucapkan kepada kedua putranya waktu itu.
Dan, dua hari sebelum event di Semarang, Ria hadir di Yogyakarta mengikuti acara wisuda dari cucu tertuanya Rinjani (putri sulung Fira Sungkar) yang meraih gelar Sarjana di Universitas Gajah Mada (UGM). Usai dari Yogyakarta, ia pun menuju Semarang. Di Sirkuit POJ Semarang, Ria sudah disiapkan tampil dengan mobil Rifat, BMW di grup M Rear Whell Drive (RWD). Ria sendiri menyatakan kalau ia belum pernah nyetir RWD.
“Coba mobil BMW itu hanya di shake down. Mobilnya kenceng banget dan karena RWD belakangnya jadi liar banget,” jelasnya. Meski hasilnya kurang menggembirakan dengan hanya finis di SS1 dan mobilnya rusak di SS2 sehingga tak bisa melanjutkan lomba, Ria tetap puas karena masih bisa tampil di usia jelang 70 dan ia pun jadi pereli tertua diantara 136 peserta di ajang itu.
“Saya tetap puas masih bisa berlomba. Paling seru saya ingat pesan-pesan cucu saya Mayka (putra sulung Rifat) yang terus mengingatkan saya dengan, ‘Oma jangan deg-degan ya, Oma harus hati-hati ya, jangan dipaksain. Sudah ada kipas angin ya Oma biar gak kepanasan’ seru jadinya kalau ingat pesan-pesan khusus dari Mayka yang ikut excited juga. Kalau Kairo (putra bungsi Rifat) lebih tenang dan hanya bilang, Kairo bantu doa ya Oma,” cerita Ria lagi, disamping navifatornya yang juga navigator Rifat, M. Redwan.
Ria yang merupakan pembalap tiga zaman yang sudah merasakan balapan di era 70-an hingga kini mengakui kalau saat ini peningkatan sangat luar biasa. “Pereli sangat kompetitif, mobilnya bagus-bagus, peraturan IMI juga sudah lebih baik, pereli pun bertarung sesuai grupnya. Kalau dulu, pereli tercepat adalah pemenangnya. Saat ini pereli tercepat sesuai dengan grup kendaraannya, jadi pemenangnya banyak dan ini memberikan motivasi untuk perelinya.
Kembali ke Jakarta dengan hati plong karena sudah bisa menyelesaikan lomba yang memang sudah ia niati. Dalam tempo sepekan ke depan, tepatnya 23 Juni 2025, Ria akan memasuki usia 70 tahun. Wanita yang memang punya darah balap sangat kuat dalam dirinya ini mengaku sangat mencintai balapan hinna akhir hayatnya.
“Rencananya ada pesta kecil-kecilan undang sodara dan sahabat-sahabat dekat aja, kamu juga ikut ya,” tutur Ria lagi yang sama sekali belum tahu kalau ketiga anaknya Rifat, Rizal dan Fira sudah menyiapkan surprise khusus baginya.