Memiliki gaji pas-pasan bukan berarti Anda tidak bisa berinvestasi. Bagi pekerja dengan penghasilan UMR, memilih instrumen investasi yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan hasil dengan modal terbatas. Dua pilihan populer yang sering dipertimbangkan adalah nabung emas dan deposito. Lantas, mana yang lebih menguntungkan? Mari kita bahas secara lengkap.
Apa Itu Nabung Emas?
Nabung emas adalah metode investasi dengan cara membeli emas secara bertahap sesuai kemampuan finansial. Berbeda dengan membeli emas batangan sekaligus, nabung emas memungkinkan Anda memulai investasi bahkan dari nominal Rp 10.000 saja.
Platform digital seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, Pluang, dan Indogold menawarkan kemudahan nabung emas tanpa perlu menyimpan fisik emas di rumah. Emas yang Anda beli tersimpan dalam bentuk digital dan bisa dicetak menjadi emas fisik kapan saja.
Mengenal Deposito sebagai Instrumen Investasi
Deposito adalah produk simpanan bank dengan jangka waktu tertentu dan suku bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Anda menyetorkan sejumlah uang ke bank untuk periode yang telah ditentukan, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan.
Keuntungan deposito berasal dari bunga yang diberikan bank, biasanya berkisar 2-4% per tahun. Dana Anda akan aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp 2 miliar.
Perbandingan Return Investasi
Nabung Emas: Harga emas cenderung naik dalam jangka panjang. Dalam 5 tahun terakhir (2019-2024), harga emas naik rata-rata 10-15% per tahun. Sebagai contoh, jika Anda nabung emas Rp 200.000 per bulan selama 1 tahun, dengan asumsi harga emas naik 12%, total investasi Rp 2.400.000 bisa menjadi sekitar Rp 2.688.000.
Deposito: Dengan bunga deposito rata-rata 3% per tahun dan pajak bunga 20%, return bersih Anda sekitar 2,4% per tahun. Jika menyimpan Rp 2.400.000, keuntungan bersih dalam setahun hanya sekitar Rp 57.600.
Dari sisi return, nabung emas jauh lebih menguntungkan dibanding deposito, terutama dalam jangka panjang.
Kelebihan dan Kekurangan Nabung Emas
Kelebihan:
- Modal sangat fleksibel, bisa mulai dari Rp 10.000
- Potensi keuntungan lebih besar dalam jangka panjang
- Lindung nilai dari inflasi
- Bisa dicairkan kapan saja tanpa penalti
- Nilai emas cenderung stabil dan naik
Kekurangan:
- Harga emas fluktuatif dalam jangka pendek
- Ada biaya spread (selisih harga beli-jual) 2-5%
- Risiko platform digital yang tidak terpercaya
- Tidak ada jaminan pemerintah
Kelebihan dan Kekurangan Deposito
Kelebihan:
- Risiko sangat rendah
- Return pasti dan terprediksi
- Dijamin LPS hingga Rp 2 miliar
- Cocok untuk perencanaan jangka pendek
- Tidak terpengaruh fluktuasi pasar
Kekurangan:
- Return rendah, sering kalah dengan inflasi
- Dana terkunci sampai jatuh tempo
- Penalti jika dicairkan sebelum waktunya
- Minimal setoran biasanya Rp 1-10 juta
- Bunga kena pajak 20%
Simulasi untuk Gaji UMR Jakarta
Asumsikan gaji UMR Jakarta Rp 5.000.000 dengan alokasi investasi 10% atau Rp 500.000 per bulan:
Skenario Nabung Emas (5 tahun):
- Investasi bulanan: Rp 500.000
- Total investasi: Rp 30.000.000
- Asumsi kenaikan harga emas 10% per tahun
- Estimasi nilai akhir: Rp 38.000.000 – Rp 40.000.000
- Keuntungan: Rp 8.000.000 – Rp 10.000.000
Skenario Deposito (5 tahun):
- Investasi awal: Rp 10.000.000 (minimal deposito)
- Bunga 3% per tahun, pajak 20%
- Return bersih: 2,4% per tahun
- Nilai akhir setelah 5 tahun: Rp 11.260.000
- Keuntungan: Rp 1.260.000
Strategi Kombinasi Keduanya
Untuk pekerja bergaji UMR, pendekatan wealth management yang bijak adalah mengombinasikan keduanya. Anda bisa menerapkan strategi 70:30 atau 60:40 antara emas dan deposito.
Contoh alokasi dengan gaji Rp 5 juta:
- Dana darurat (3-6x pengeluaran): Prioritas utama di tabungan/deposito
- Investasi emas: Rp 300.000/bulan untuk pertumbuhan jangka panjang
- Deposito: Rp 200.000/bulan untuk keamanan dan kebutuhan menengah
Strategi ini memberikan keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan dana Anda.
Kesimpulan: Mana yang Lebih Cocok?
Pilih Nabung Emas jika:
- Tujuan investasi jangka panjang (5 tahun ke atas)
- Ingin potensi return lebih tinggi
- Modal terbatas dan butuh fleksibilitas
- Siap dengan fluktuasi harga jangka pendek
Pilih Deposito jika:
- Tujuan finansial jangka pendek (1-3 tahun)
- Mengutamakan keamanan dana
- Sudah punya modal minimal deposito
- Tidak suka risiko dan volatilitas
Untuk pekerja bergaji UMR, nabung emas lebih direkomendasikan karena fleksibilitas modal dan potensi return yang lebih besar. Namun, pastikan Anda sudah memiliki dana darurat yang cukup sebelum memulai investasi apapun. Diversifikasi tetap menjadi kunci untuk membangun portofolio investasi yang sehat, bahkan dengan gaji terbatas sekalipun.