SinarHarapan.id – Suasana RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (16/12) siang itu terasa berbeda. Di antara bau antiseptik dan langkah cepat tenaga medis, Presiden RI Prabowo Subianto melangkah masuk sekitar pukul 12.15 WIB. Kunjungan itu bukan agenda seremonial, melainkan sebuah sapaan kemanusiaan bagi para korban kecelakaan kendaraan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Prabowo menyapa petugas rumah sakit, warga, dan anak-anak yang berada di area rumah sakit. Pelukan singkat, jabat tangan, dan senyum hangat menyertai langkahnya menuju ruang perawatan. Di sana, guru dan siswa SDN Kalibaru 01, Cilincing, yang menjadi korban tabrakan beberapa hari sebelumnya masih menjalani pemulihan.
Didampingi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Presiden menengok satu per satu pasien. Di setiap tempat tidur, ia berhenti, berbincang, dan mendengarkan. Wajah-wajah kecil yang semula pucat perlahan berubah cerah. Anak-anak tersenyum ketika Presiden mendekat, seolah kunjungan itu memberi suntikan semangat di tengah proses penyembuhan.
Baca Juga: BGN Perkuat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis
Di salah satu ruang intensif, Muhammad Viliyo (11) masih terbaring. Bocah itu menjadi salah satu korban paling serius dalam kecelakaan yang terjadi di lingkungan sekolahnya. Prabowo berdiri sejenak, menatap Viliyo, lalu menyampaikan doa agar sang anak segera pulih.
Awalnya, Presiden sempat berkelakar ingin mengirimkan ayam goreng untuk Viliyo. Namun, perawat mengingatkan bahwa kondisi gigi pasien belum memungkinkan. Prabowo pun tersenyum dan mengganti niatnya.
“Bubur ayam saja ya. Boleh,” ucapnya ringan, seolah ingin memastikan perhatian itu benar-benar sesuai kebutuhan sang anak.
Di hadapan Viliyo, Presiden menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna. Ia berharap sang bocah lekas sehat dan tumbuh menjadi anak yang berani. Tepukan pelan di punggung menjadi penutup pertemuan singkat itu.
Siti Khadizah, ibu Viliyo, tak mampu menyembunyikan rasa harunya. Ia mengaku bersyukur atas kehadiran Presiden yang datang langsung melihat kondisi anaknya.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak. Presiden mendoakan supaya Viliyo cepat sembuh dan bisa sekolah lagi,” ujarnya.
Menurut Khadizah, kondisi Viliyo menunjukkan perkembangan menggembirakan. Komunikasinya mulai membaik, meski masih terbatas karena kondisi mulut yang belum memungkinkan untuk makan makanan lunak.
Kunjungan Prabowo berlanjut ke ruang lain. Seorang guru yang turut menjadi korban, dan baru menjalani operasi sehari sebelumnya, juga mendapat perhatian. Guru tersebut mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden. Prabowo membalas dengan harapan agar sang pendidik segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
“Saya yang berterima kasih. Mudah-mudahan cepat sembuh,” kata Prabowo.
Insiden kecelakaan itu sendiri terjadi akibat kelalaian sopir kendaraan SPPG. Rekaman CCTV sekolah menunjukkan mobil melaju hingga menabrak pagar serta sejumlah guru dan siswa yang tengah berkumpul di lapangan sekolah.
Bagi pemerintah, peninjauan langsung ini menjadi cara memastikan penanganan medis berjalan optimal. Namun, bagi para korban dan keluarganya, kehadiran Presiden di ruang perawatan memberi arti lain: bahwa negara hadir, bahkan di saat-saat paling sunyi, ketika pemulihan membutuhkan lebih dari sekadar obat.









