Sinarharapan.id – Setelah sukses melakukan Premier Film Batik Girl Animation “Ficusia” seri satu dan seri dua di Indonesia kemudian Lusia Efriani Kiroyan selaku project leader melakukan perjalanan ke Australia dalam rangka mempromosikan Batik Girl Animation Movie Roadshow.
Film Animasi tersebut dalam pembuatannya melibatkan 74 mahasiswa Politeknik Negeri Batam dari berbagai lintas jurusan.
Sejak 2016, Lusia sudah rutin melakukan Batik Girl Roadshow dengan media promosi sebuah boneka memakai baju batik yang di produksi oleh warga binaan perempuan di beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia.
Kali ini Lusia membawa sesuatu yang berbeda yaitu film animasi dimana film ini merupakan sarana kampanye anti narkoba khususnya bagi generasi muda.
Pembuatan film animasi ini juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme (AGS) yang diadministrasikan Australia Awards in Indonesia.
Episode ketiga film animasi dibuka dengan pesan serta kesan dari Kristen Bishop, Minister-Counsellor dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia serta Derry Aman, Duta Besar Indonesia untuk ASEAN yang juga mantan Wakil Duta Besar RI di Canberra, Australia.
Dalam rencananya, rangkaian roadshow adalah Melbourne, Bendigo dan Sydney namun karena adanya bencana banjir di area Bendigo terpaksa roadshow di kota tersebut dibatalkan.

Rangkaian roadshow di Melbourne dan Sydney dimulai pada 22 October 2022 hingga 8 November 2022.
Premier utama dilakukan pada 22 Oktober 2022 pada Diaspora Fair yang di adakan di Collingwood Town Hall, Melbourne.
Diana Pratiwi, Presiden Diaspora Network Victoria, dan Kuncoro Waseso Konsul Jenderal RI di Victoria dan Tasmania, Viviene Nguyen AM dari Victorian Multicultural Commision, da Walikota Yarra Cr. Sophie Wade turut memberikan sambutan.
Pemutaran perdana film animasi tersebut diramaikan dengan kehadiran 234 pengunjung dari berbagai usia dan juga berbagai etnis.

Pemutaran film juga dilakukan di kelas Bahasa Indonesia di Melbourne High School dengan Silvy Wantania, President Victorian Indonesian Language Teachers Association sebagai tuan rumah.
Roadshow kemudian dilanjutkan ke kota Sydney, yang berlangsung di Peace Building dengan mengundang anak-anak muda dari organisasi Youth Peace Movement.
Seusai menonton film “Ficusia” kemudian dilanjutkan dengan diskusi seputar bahaya narkoba serta membahas bagaimana anak muda bisa menggunakan masa mudanya dengan baik. Anak-anak muda yang menghadiri acara ini cukup antusias.
Kemudian di hari berikutnya, Lusia menghadiri acara Children Festival yang lebih banyak di hadiri oleh anak-anak.
Selain melakukan screening di beberapa komunitas, Lusia juga menyempatkan diri untuk melakukan kampanye melalui Radio SBS agar misi yang ingin disampaikan bisa menjangkau masyarakat Australia lebih luas lagi. Rangkaian kegiatan roadshow di Sydney dibantu oleh Aila Willits yaitu seorang aktivis perempuan di Sydney yang cukup aktif dalam berbagai organisasi, khususnya yang berkaitan dengan PBB.
Selain melakukan screening di beberapa komunitas, Lusia juga menyempatkan berkunjung ke beberapa universitas yang sudah menjalin kerjasama dengan program Batik Girl sejak 2016.

Setelah menyelesaikan roadshow di Sydney, Lusia kembali ke Melbourne untuk berkunjung ke Swinburne University of Technology dan juga Deakin University.
Lusia melakukan kunjungan ke Deakin University karena salah satu partner dari Australia dalam program ini adalah Monika Winarnita, yang merupakan dosen Indonesian Studies School of Humanities and Social Science di universitas tersebut.
Sebelum kepulangannya ke Indonesia, Lusia melakukan kembali kampanye melalui Radio Kita dan juga Women’s World Radio di Melbourne yang selalu setia mendukung misi program Batik Girl sejak 2016.

Lusia sangat berharap dengan adanya film animasi Batik Girl “Ficusia” tersebut banyak anak muda yang bisa diselamatkan dari narkoba selain.
Lusia juga mempunyai semangat untuk membangun hubungan Indonesia dan Australia, tidak hanya sebagai “tetangga” namun juga sebagai “keluarga”. Lusia juga sangat berterimakasih kepada pihak Bank Mandiri yang selalu mendukung misi sosialnya. Bank Mandiri selalu mensupport kegiatan Batik Girl Roadshow sejak 2017.
Dukungan ini diberikan karena sebagai alumni wirausaha sosial Bank Mandiri, Lusia sangat konsisten dalam menjalankan misi sosialnya yang tidak hanya memberikan manfaat bagi masayarakat Indonesia namun juga bisa memberikan dampak positif untuk negara Australia juga.
Setelah kepulangannya dari Australia, Lusia sudah mempersiapkan program selanjutnya yaitu Batik Girl Animation Movie: “Ficusia Goes to School” dimana Lusia bersama Politeknik Batam akan melakukan ke SMA & SMK untuk melakukan screening & juga diskusi tentang bahaya narkoba. Kegiatan tersebut akan melibatkan 1000 siswa SMA & SMK.
Lusia juga berharap Pemerintah Indonesia bisa mendukung kegiatan roadshow yang akan di lanjutkan ke ASEAN, UK dan USA di tahun 2023.