SinarHarapan.id – Relawan Prabowo Rabu Biru untuk Indonesia (RBUI) menggelar aksi simpatik berupa bakti sosial di Sekolah Anak Jalanan (SAJA) diJalan Petak Asem Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (3/11/2023) siang.
Kegiatan bakti sosial ini sebagai bentuk rasa peduli dan meningkatkan empati kepada anak-anak jalanan. “Sekaligus bentuk dukungan untuk keberhasilan program yang dicanangkan oleh SAJA,” kata Ketua Umum RBUI, Henny Daeng Parani.
Pada aksi simpatik ini, RBUI membagikan paket makan siang ayam goreng dan susu kepada 80 siswa Taman Kanak-Kanak (TK) dan siswa sekolah dasar (SD) yang dibina di situ. Pendiri SAJA, Rendi mengutarakan, pihaknya membina sekitar 80 siswa-siswi TK dan SD sejak tahun 2001.
Hingga kini sudah 17 tahun angkatan dibinanya. Kebanyakan siswa binaannya berusia di bawah 17 tahun. Banyak suka duka dialami dosen praktisi mata kuliah Psikologi Pendidikan Anak ini.
Sukanya, dia merasa bangga dan gembira jika siswa binaannya lulus sekolah SMK dan bekerja mendapat upah layak demi memperbaiki kualitas hidup.
“Dukanya ada juga, misalnya saya pernah dikejar orang tua siswa pakai clurit karena mengajak anaknya untuk bersekolah sejak dini. Namun kami tetap semangat dan justru memberiedukasi kepada orang tua anak jalanan betapa pentingnya pendidikan dan kesehatan,” ujar ayah satu anak ini. Rendi menambahkan,
Siswa SD binaannya saat ini masih menumpang di sekolah lain saat menempuh ujian nasional. Karena lokasi belajar mengajar anak-anak jalanan di situ belum memiliki kelas yang memadai.
Jika ada siswa yang lulus SMP, SMA atau SMK, Rendi tetap membantu mereka. Di sanggar SAJA di Jl. Petak Asem Selatan, Jakarta Utara, banyak kegiatan diikuti siswa anak jalanan, antara lain kursus Bahasa Inggris, seni tari, seni musik dan les matematika yang semuanya gratis.
Ada pun biaya belajar mengajar siswa anak jalanan terkadang dirogoh dari kocek kantongnya sendiri. Memang ada beberapa donatur yang memberi dukungan, namun terkadang kurang.
Berbeda dengan sekolah lainnya, SAJA masih menggunakan kontrakan berukuran 4×8 meter untuk beraktifitas. Sebelumya anak-anak jalanan itu belajar di bawah kolong tol.
Di sana, seluruh aktifitas sekolah dilakukan dengan guru dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tingkat akhir. Rendi menuturkan, kebanyakan siswa binaannya berasal darikeluarga tidak mampu yang datang dari daerah lain.
Mereka tidak memiliki tempat tinggal tetap dan mencoba mncari nafkah di Jakarta. Rendi menambahkan, banyak orang tua siswa awalnya tidak mau anaknya bersekolah. Mereka lebih memilih anaknya membantu bekerja serabutan untuk kebutuhan keluarga. Mereka khawatir akan dibebani biaya Pendidikan.
Namun dari hasil komunikasi dan edukasi, para orang tua itu akhirnya mengerti bahwa bersekolah di SAJA tidak dipungut bayaran sama sekali, bahkan siswa diberi buku gratis dan kursus-kursus tanpa biaya. DI tempat sama, koordinator acara RBUI, Dewi Anggraini T. Suprapto mengutarakan, aksi sosial ini untuk meningkatkan kepedulian dan empati kepada sesama.
“Masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan. Ini murni merupakan aksi kepedulian RBUI tanpa embel-embel apa pun,” ucap Dewi Anggraini sambil mengingatkan bahwa anak-anak jalanan itu belum memiliki hak pilih karena masih berusia di bawah 17 tahun.
Sebagai relawan Prabowo Subianto yang merasa simpati, trenyuh dan bangga dengan perjuangan Rendi membina pendidikan anak-anak jalanan itu, RBUI ke depannya berusaha membantu dengan mencarikan donatur baru. (non)