Network

BBKSDA Riau Beri Alasan, Buaya di Sungai Subayang Kampar Tidak Dievakuasi

×

BBKSDA Riau Beri Alasan, Buaya di Sungai Subayang Kampar Tidak Dievakuasi

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau merespons harapan warga Kuntu, Kampar, agar buaya yang masih muncul di permukaan sekitar di lubuk Sikukun (lubuk larangan), Sungai Subayang, untuk dievakuasi.

Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefry Hasibuan menjelaskan, buaya di Sungai Subayang, Kampar tidak bisa dievakuasi karena memang di sana adalah habitatnya. “Sungai itu memang habitatnya buaya,” kata Kababes, Selasa (15/8/2023).

Kababes mengatakan, evakuasi tidak bisa dilakukan karena sesuai dengan aturan berlaku. “Aturannya satwa liar dilindungi tidak diperkenankan untuk ditangkap, bila dia berada di habitat alaminya,” ungkap Kababes.

Dijelaskannya, penangkapan atau evakuasi bisa dilakukan jika adanya izin dari pihak yang berwenang. Kemudian, sesuai pengecekan di TKP, lokasi buaya ditemukan di Kuntu itu memang berada di habitat alaminya.

“Agar terhindar dari konflik manusia dan buaya. Warga diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar keberadaan buaya,”  ujar Kababes.

Sebelumnya warga setempat ramai-ramai memposting di media sosial, terkait kemunculan buaya jenis Senyulong tersebut.

Dalam keterangannya, warga mengatakan, ada sekitar tiga ekor buaya yang muncul, namun, Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, hasil pengamatan anggota di lapangan hanya seekor buaya yang terlihat muncul.

“Hanya seekor buaya yang terlihat saat petugas BKSDA dan TNI-Polri turun ke lokasi,” jelas Andri Hansen Siregar.

Andri Hansen Siregar menjelaskan, diperkirakan buaya yang muncul ke permukaan dikarenakan ingin bertelur di sekitar lokasi.

“Diduga buaya itu hendak bertelur, karena sebelumnya telah kawin. Jadi dia (buaya, red) mencari lokasi untuk bertelur,” jelasnya.

Selain pengecekan di lokasi, tim yang turun turut memberikan sosialisasi dan himbauan agar sementara ini tidak berada di sekitar sungai. “Kami sudah turun ke lokasi memberikan sosialisasi dan imbauan, serta memasang plang,” kata Andri. (atp/infopublik)