Ekonomi

Begini Strategi Phapros Agar Tetap Tumbuh Sepanjang 2023

×

Begini Strategi Phapros Agar Tetap Tumbuh Sepanjang 2023

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Pertumbuhan bisnis farmasi mengalami perlambatan dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Phapros tetap berupaya konsisten menghadapi kondisi pasar. Beberapa penyebab perlambatan disikapi dengan beberapa strategi.

Berdasarkan data Pasar Farmasi Nasional di kuartal II/2023 disebutkan
bahwa terjadi perlambatan pertumbuhan sebesar 7,2% bila dibandingkan dengan kuartal
IV/2022 dan sebesar 0,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perlambatan pertumbuhan diantaranya adalah obat jual bebas dan obat resep yang masing-masing mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 8,3% dan 1,1%.

Di segmen obat jual bebas sendiri, produk multivitamin adalah yang paling terdampak di mana kinerjanya melambat 25,2%.

“Perilaku konsumen saat ini
berubah, di mana hampir 50% dari mereka lebih menyukai pengobatan mandiri (selfmedicate) salah satunya dengan obat tradisional atau herbal,” ujar Plt. Direktur Utama PT Phapros Tbk, David Sidjabat.

David menambahkan bahwa jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit untuk berobat juga belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sehingga berdampak pada kinerja di pilar obat resep
yang dimiliki Perseroan.

Hal ini ditunjukkan dengan koreksi pada pertumbuhan kinerja hingga
YTD Kuartal III/2023 di sektor Obat Jual bebas sebesar 21,5% dan Obat Resep sebesar 16%.

Di sisi yang lain, walaupun kondisi ini cukup mempengaruhi pertumbuhan kinerja Perseroan, PEHA mampu membuktikan kemampuannya bertahan dan beradaptasi sehingga perlambatan yang terjadi dapat ditekan hanya di angka 11%.

Hingga akhir tahun 2023 pun Manajemen memastikan Perseroan akan tetap bergerak positif, di
mana Phapros terus berkomitmen untuk tumbuh di kuartal IV/2023 dan seterusnya dengan menerapkan strategi lain untuk mengantisipasi kondisi pasar farmasi yang belum stabil.

Diantaranya dengan penataan portofolio produk, menjaga stok produk paretonya yaitu Antimo
untuk masa liburan akhir tahun dan produk lain yang telah disiapkan untuk memacu pertumbuhan.

Meski pertumbuhan pasar farmasi nasional saat ini melambat, Head of Research FAC Sekuritas, Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan bahwa sektor kesehatan memiliki prospek jangka panjang yang bagus karena merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas dengan beragam inovasi yang dihasilkan untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.

“Adanya UU Omnibus Law Kesehatan memberikan dampak positif karena adanya aturan pengurangan impor alat dan obat kesehatan, sehingga memberi keuntungan terhadap industri kesehatan dalam negeri, dan jika ingin berinvestasi, pilihlah sektor yang tidak terlalu ramai namun punya prospek masa depan yang bagus seperti sektor kesehatan. Emiten-emitennya bisa dari Industri Farmasi, Industri Alat Kesehatan serta Rumah Sakit,” pungkasnya.