Internasional

Cokelat di Pameran Pangan Eropa, Indonesia Optimistis Transaksi Naik 20 Persen

×

Cokelat di Pameran Pangan Eropa, Indonesia Optimistis Transaksi Naik 20 Persen

Sebarkan artikel ini

Citarasa cokelat Indonesia memukau para pengunjung Paviliun Indonesia di SIAL Paris 2024.

Paviliun Indonesia hadir di pameran Industri makanan dan minuman terbesar di Eropa, SIAL Paris 2024 . (Foto: ACBI/Rieska Wulandari)

SinarHarapan.id – Paviliun Indonesia tampil di pameran pangan Eropa, SIAL Paris 2024 dengan 29 perusahaan makanan dan minuman, diprakarsai KBRI Paris dan kementerian terkait.

Atase Perdagangan KBRI Paris, Ruth Joanna, optimis Indonesia bisa meraih transaksi 10-20 persen lebih tinggi setelah sukses dua tahun lalu.

Media Relation ACBI, Aprilia Melissa, menyatakan mereka menawarkan cokelat premium dari biji cokelat unik di daerah terpencil Indonesia.

Dia mengakui harga produk Indonesia tidak murah, tetapi memiliki kekhasan dan rasa yang kuat di pasar cokelat premium.

“Di SIAL Paris, kami bertemu calon pembeli yang mencari produk pilihan untuk pasar high-end,” ujarnya.

Calon pembeli yang datang ke paviliun Indonesia berasal dari Prancis, Jepang, Hongkong, Brazil, dan lainnya.

Media Relation Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI), sekaligus CEO Terve, Aprilia Melissa. (Foto: ACBI/Rieska Wulandari)

Citarasa Cokelat Indonesia yang Kaya

Paolo Von Certzen, dari perusahaan perdagangan makanan di Brazil, mencicipi cokelat Indonesia dan mengakui citarasanya yang kaya dan unik.

Mohammad El Bana, pengunjung asal Dubai mengatakan, cokelat Indonesia memiliki citarasa yang jauh melebihi apa yang dia bayangkan.

“Biasanya cokelat yang memiliki kandungan 100% akan terasa pahit, tapi cokelat dari Indonesia ini tidak pahit sama sekali,” ujar El Bana memuji produk cokelat dari brand Tevere asal Bandung.

Pengusaha turisme Abdelkrim Baberrih mengajak turis Prancis mengunjungi perkebunan cokelat Indonesia yang dia katakan memukau.

“Kami ingin menawarkan paket turisme agar wisatawan melihat proses di kebun dan menikmati produknya,” ujar Baberrih.

Aprilia mengakui pentingnya kolaborasi antara sektor agrikultur dan turisme untuk saling mendukung.

“Asosiasi berupaya agar petani Indonesia tidak hanya menghasilkan cokelat berkualitas, tetapi juga menarik wisatawan lokal dan mancanegara,” tuturnya.