SinarHarapan.id-Kurangnya edukasi dan informasi menjadi penyebab utama masalah Stunting di tanah air.

Diperlukan perhatian dan kerjasama pelbagai pihak. Pihak pemerintah melalui BKKBN serta anggota dewan kerap turun langsung menyelesaikannya.

Penasehat DWP BKKBN Pusat, Dwikisworo Setyowireni Hasto turut hadir dalam Promosi dan KIE Pencegahan Stunting Bersama Dharma Wanita Persatuan BKKBN Pusat, Melalui Kegiatan “Pelayanan Kesehatan dan Bazaar Ramadhan”, di lingkungan sekitar BKKBN Pusat, Jakarta.(26/3/2024)

Dwikisworo Setyowireni Hasto mengajak warga kelurahan Makasar, Jakarta Timur untuk ikut terlibat menurunkan kasus stunting dengan melakukan perencanaan kehidupan berkeluarga dan Keluarga Sejahtera.

“Diharapkan masyarakatnya makin pinter untuk mencegah stunting”, jelas Dwikisworo.

Lanjut Dwikisworo, kita bersama-sama mencegah stunting. BKKBN  mensosialisasikan dan mencegah stunting di Indonesia. Kita harus bersama perangi stunting. 22 tahun lagi 100 Indonesia merdeka, kita menuju Indonesia Emas kita berharap stunting sudah tidak ada lagi.

Anak-anak merdeka dari stunting. Anak yang kena stunting tidak bisa disembuhkan, merusak otak, cara pikirnya tidak pintar. Kita membutuhkan anak-anak yang cerdas, tandas Dwikisworo.

Kepala BKKBN atau yang mewakili
Bapak Dr.(HC). Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K).mengatakan, kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana.

“Alhamdulillah, terima kasih atas atensi yang luar biasa dalam rangka percepatan penurunan stunting, karena sesuai perpres 72 thn 2021 tentang percepatan penurunan stunting, stunting merupakan program prioritas dan strategis untuk semua lini bergerak, baik tingkat pusat, provinsi dan daerah bahkan sampai ke tingkat desa. Diharapkan nantinya hilir ke hulu bisa ketemu,” terang Hasto Wardoyo.

Hasto Wardoyo menuturkan, peran serta wakil rakyat pun sangat di butuhkan sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan perpres tersebut dapat terwujud.