SinarHarapan.id-Perekonomian nasional masih memerlukan sokongan pemerintah dalam hal infrastuktur. Pembangunan sarana dan prasarana nantinya juga akan mendukung peran pelbagai industri tanah air.

Kementerian PUPR mencatat kebutuhan investasi untuk mendukung pembangunan jalan tol di Indonesia selama periode 2020 – 2024 mencapai Rp 500 triliun.

Keberadaan infrastruktur jalan tol TransJava dan TransSumatera telah meningkatkan mobilitas warga antar kota dan memudahkan akses ke wisata baru, sehingga kebutuhan bis antar kota dan bis pariwisata turut meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, pemerintah berkomitmen Net Zero Emission 2060. Untuk itu, pemerintah Tengah mendorong pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Bis dalam kota dan Bus Rapid Transit (BRT) pun menjadi fokus utama dalam pengembangan bis listrik, yang mana terbukti dari banyaknya daerah di Indonesia yang mulai menggunakan bis listrik sebagai transportasi umum.

Program BRT pun juga mulai berjalan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan lainnya. Hal ini menjadi salah satu faktor positif bagi perusahaan karoseri autobus nasional turut memproduksi bis lstrik di dalam negeri.

PT TransJakarta juga berambisi untuk melakukan ekspansi terhadap bis listrik sebesar 10.000 units hingga tahun 2030 dimana dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, industri otomotif Indonesia ditargetkan memproduksi 600,000 units mobil dan bis listrik pada tahun 2030. Dengan demikian, peranan pemerintah sangatlah penting guna mendorong perkembangan industri bis listrik di Indonesia.

Menjawab kebutuhan bis di tanah air, GEM Indonesia bersama Busworld International akan gelar Busworld Southeast Asia edisi ke-3 di di JIExpo Kemayoran Jakarta pada Tanggal 25-17 Mei 2024. Busworld Southeast Asia merupakan pameran auto bus terbesar di Asia Tenggara.

Pameran terbesar di ASEAN, pameran Busworld Southeast Asia 2024 akan diikuti oleh beberapa karoseri nasional ternama, seperti New Armada, Adiputro, Laksana, dan Tentrem, serta perusahaan bis ternama dari luar negeri seperti Golden Dragon dan Yutong.

Ratusan komponen pendukung bis baik dari dalam maupun luar negeri bakal meramaikan pameran ini nanti. Pelaku UMKM yang konsern dengan asesoris dan perlengkapan bus juga akan ambil bagian dalam event tahunan ini.

“Jadi dia (Red. Busworld) itu bicara tentang desainya bus, jenisnya bus, qualitynya bus. Intinya all about the bus. Jadi sangat spesifik dan khusus”, jelas Presiden Direktur Global Expo Management (GEM Indonesia), Baki Lee, dii Jakarta ( 7/03/2024).

Menariknya lagi menurut Baki, pameran akan menghadirkan pembicara-pembicara terkenal dari beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapure, Malaysia, Vietnam, Filipine, dan Bangkok.

Busworld Conference 2024 akan menjadi wadah bagi para ahli transportasi, khususnya bis untuk dapat berbagi informasi, sharing knowledge, update teknologi dan menambah networking Busworld Southeast Asia 2024 akan memberikan berbagai kejutan kepada seluruh pengunjung.

“Jadi kita undang pembicara-pembicara ini nanti untuk berbicara tentang system bus dan berbagai hal lain yang terkait dengan bis, seperti keselamatan, teknologi, dan tidak ketinggalan juga bus Listrik. Jadi e-bus.”jelasnya.

Menurut Baki jumlah peserta pameran Busworld 2024 semakin banyak, karena pameran Busworld ini akan bergabung dengan pameran INAPA yakni pameran spare parts otomotif terbesar di Asia Tenggara.

“Total peserta INAPA dan Busworld sekitar 1300 perusahaan. Makanya seluruh hall nanti akan terpakai semua dan bahkan akan dibangun tenda di outdoor untuk menampung 1300 perusahaan yang akan ambil bagian dalam kedua pameran ini nanti,” ungkapnya.

Pesertanya berasal dari 50 negara, bahkan Lithuania dan Rusia pun ikut ambil bagian dalam pemeran ini. Mernurut Baki, mereka hadir dalam pameran ini karena ingin menjadikan pameran ini sebagai basis pameran untuk Asia Tenggara.

Busworld Southeast Asia 2024 juga akan menghadirkan berbagai program unggulan, seperti Company Pitch Program dan Busworld Conference 2024. Company Pitch Program merupakan terobosan terbaru dari Busworld Southeast Asia yang mana akan mempertemukan supplier pendukung komponen bis dengan manufaktur/bodybuilder/pemangku kebijakan.

Para peserta pameran akan meluncurkan produk terbaru mereka, baik bis listrik, bis premium, bis pariwisata, bis lainnya. Pameran ini diprediksikan akan dihadiri lebih dari 20,000 pengunjung baik dalam maupun luar negeri dari berbagai latar belakang seperti operator bis, agen perjalanan, pusat rental kendaraan, pembeli bis, komponen dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan armada bis.

Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO) Jimmy Tenacious mengungkapkan, market bis dari tahun ke tahun selalu bertumbuh karena populasi semakin bertambah ditunjang pembangunan jalan yang kian marak.
“Tentu akan tingkatkan pemakaian bis antar antar Propinsi, antar kota,”ujarnya.

“Mereka akan tampilkan feature-feature terbaru dan mungkin akan lebih nyaman lagi, lebih canggih lagi. Dan itu bisa dilihat nanti pada saat pameran Buswolrd berlangsung,”tutup Jimmy.

Senior Researcher Institute for Transportation Studies (INSTRAN) Felix Iryantomo mengungkapkan, industri bis di tanah air akhir-akhir ini semakin baik karena ada dukungan dari pemerintah terutama dalam penyediaan infrastruktur jalan.

“Kita semua tahu bahwa saat ini sudah ada tol TransJava. Dari Merak sekarang tembus sampai Probolinggo. Dan lalu lintas bis sekarang makin ramai baik pagi, siang sampai malam. Bis ada terus,”ujarnya.
Dan ternyata itu bukan hanya terjadi di Jawa, tetapi di luar Jawa juga seperti Sumatra, Sulauwesi. Bis-bis di Sulauwesi dan Sumatra sekarang ini pada lux-lux semua.

Selain bangun infrastruktur jalan, pemerintah juga merevitalisasi terminal-terminal, khususnya terminal tipe A.
Agar tidak makan korban saat terjadi kecelakaan di jalan, Felix berharap produsen bis di tanah air utamakan fitur-fitur keselamatan penumpang.(isn)