Sinarharapan.id, Jakarta– Survei Timur Barat Research Center ( TBRC) melakukan survei terhadap 1688 responden untuk Mengukur Peta Kekuatan Elektoral Tokoh Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah pada pilkada 2024

Dari survei ini menunjukkan bahwa terdapat (54.1 persen pemilih di Jawa Tengah yang mengetahui akan ada Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Tengah pada November 2024, sedangkan 45.9 persen pemilih tidak mengetahui akan adanya Pilkada.

Direktur Eksekutif TBRC Johanes Romeo mengatakan bahwa dalam mengukur tingkat elektabilitas tokoh bakal calon gubernur Jawa Tengah dihasilkan pilihan dari 1688 respoden dimana survei ini menunjukkan bahwa berdasarkan pertanyaan dengan simulasi terbuka kepada 1688 responden dengan menanyakan tokoh mana yang paling pantas untuk memimpin provinsi Jawa Tengah.

“Pada Pilkada Jawa Tengah maka dari jawaban 1688 responden secara terbuka nama Hendrar Prihadi dipilih sebanyak 18,4 persen dan diurutan kedua nama Sudaryono dipilih dengan tingkat keterpilihan 18,1 persen,” kata Johanes dalam keterangan rillisnya di Salatiga, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/5/2024).

Sementara itu,Taj Yasin Maimoen dipilih 13,3 persen ,Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dipilih sebanyak 9,7 persen ,Dico M. Ganinduto dipilih sebanyak 8,1 persen ,mantan Bupati Banyumas 2 periode Achmad Husein dipilih sebanyak 7,1 persen,Muhammad Yusuf Chudlori 6,2 persen , Irjen pol Ahmad luthfi dipilih sebanyak 3,3 persen. sedangkan 15,8 persen tidak memilih.

Johanes mengungkapkan, survei TBRC ini digelar pada 10-21 April 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1.688 yang tersebar secara proporsional di 35 Kabupaten /Kota di Provinsi Jawa Tengah dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner. Margin of error -/+2,3% dengan level of confidence 95%.

Selain itu,kata Johanes dengan mengunakan simulasi tertutup menggunakan kuesioner terhadap nama nama tokoh bakal calon gubernur yang ambil dari metadata survei sebelum dan di berikan pada 1688 responden.

” Kalau ditanyakan tokoh mana yang akan dipilih sebagai Gubernur jika pilgub Jawa Tengah digelar hari ini maka hasilnya Hendrar Pribadi dipilih sebanyak 20,9 persen dan diurutan kedua Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono meraih tingkat keterpilihan sebanyak 19,7 persen,” ucap Johanes.

Kemudian mantan wakil gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dipilih sebanyak 12,1 persen, kemudian bambang wuryanto atau bambang pacul dipilih sebanyak 11,7 , Muhamad Yusuf Chudlori 10,2 persen, Dico Ganinduto (Bupati Kendal 2019-2024) dipilih sebanyak 7,1 persen, FX Hadi Rudiyatmo 6,3 persen,kemudian diurutan terakhir nama Irjenpol Ahmad Luthfi dipilih sebanyak 4,1 persen dan yang tidak memilih dikertas kuisioner sebesar 7,9 persen.

Selanjutnya, dalam temuan survei Hampir 90,8 persen warga Jateng menginginkan Gubernur Jawa Tengah bisa mengatasi permasalahan banjir Dimana Mengingat persoalan banjir masih terus menghantui warga, sosok Gubernur Jateng nantinya harus memikirkan secara serius terkait hal itu, dan sebanyak 89,3 persen masyarakat Jateng menginginkan sosok gubernur yang harus memahami akar masalah kemiskinan di Jateng.

Johanes Romeo menilai Jateng mestinya tidak lagi berurusan dengan kemiskinan, dan sosok Gubernur yang mudah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan ini ada pada sosok Sudaryono Ketua DPD Gerindra Jateng dan sangat dekat dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menyikapi hal itu, Pengamat politik Institute for Digital Democrazy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto menilai bahwa unggulnya Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono karena adanya citra positif dari Sudaryono sebagai dan anak muda Jawa Tengah yang memiliki pengalaman dalam politik dan ekonomi yang diyakini oleh warga Jateng sehingga hal itu juga menjadi faktor naiknya elektabilitas politisi Gerindra itu.

” Ya pastinya adanya citra positif dari Sudaryono sebagai dan anak muda Jawa Tengah yang memiliki pengalaman dalam politik dan ekonomi yang diyakini warga Jateng juga menjadi faktor naiknya elektabilitas politisi Gerindra ,” kata Bambang kepada awak media, Jumat (2/5/2024).

Tak hanya itu, menangnya Prabowo-Gibran di pilres 2024 menjadi kesempatan Sudaryono untuk meraup suara yang cukup tinggi dari para pemilih di Jawa Tengah.

“Kemenangan Prabowo-Gibran di pilres 2024 menjadi kesempatan Sudaryono untuk meraup suara yang cukup tinggi dari para pemilih di Jawa Tengah,” sebut Bambang.

Bambang mengungkapkan, adanya pertarungan ketat antara beberapa politisi dan sejumlah tokoh-tokoh Jawa Tengah yang maju di pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.

Adanya Hendra Prihadi dari PDIP itu juga menjadi lawan berat Sudaryono di Pilgub Jateng. Maka harus ada kerja keras Gerindra untuk maenkan mesin politiknya agar jagoannya Sudaryono menang di Pilgub Jateng.

” Adanya Hendra Prihadi dari PDIP itu juga menjadi lawan berat Sudaryono di Pilgub Jateng.Maka Gerindra harus membuktikan Sudaryono harus kerja keras untuk meyakini warga Jateng bahwa akan ada perubahan dalam sisi ekonomi, “jelasnya.

Menurut dia, meskipun sebelumnya PDIP memiliki basis yang besar di Jawa Tengah, namun peluang Gerindra untuk menangkan Sudaryono masih sangat besar.

” Meskipun Jateng merupakan basisnya PDIP, tetapi peluang Gerindra menangkan Sudaryono masih sangat besar,” ucapnya.

Menurut dia, kekuatan Gerindra akan teruji di Pilgub Jateng, karena Jateng sebagai basis besar PDIP, sehingga Gerindra harus bekerja keras dalam menangkan Pilgub Jateng.

” Ini Ujian Gerindra dalam Pilgub Jateng karena Jateng sebagai basis pdip karena itu Sudaryono harus kerja keras dan memiliki strategi dalam meraih suara di Pilgub Jateng,” bebernya.

Menurut dia, Sudaryono harus mampu membuat program yang pro rakyat seperti menuntaskan kemiskinan, soal Banjir, dan pendidikan.

” Masyarakat Jateng masih banyak yang hidup miskin, masih ada daerah yang banjir dan juga soal pendidikan yang banyak sulit mendapat akses pendidikan, itu harus menjadi program Sudaryono jika ingin menang di Pilgub Jateng,” ungkapnya. (Van)