SinarHarapan.id – Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, H.E. Abdulla Salem AlDhaheri, mengadakan buka puasa bersama di Jakarta pada Rabu (19/3). Acara berlangsung di kediaman Duta Besar, sejumlah pejabat Kementerian Agama serta perwakilan enam agama di Indonesia hadir.
AlDhaheri menyatakan bahwa toleransi adalah nilai utama dalam masyarakat UEA. “Toleransi merupakan pilar utama kebijakan pemerintah UEA untuk melindungi kebebasan beragama dan membangun budaya inklusif,” ujarnya. Menurut AlDhaheri, UEA dihuni warga dari 200 negara, menjadikannya salah satu negara paling plural di dunia.
UEA Menjunjung Tinggi Toleransi dan Kerukunan
Baca Juga: Buka Puasa Bersama Kedutaan UEA di Masjid Istiqlal
AlDhaheri menegaskan bahwa masyarakat UEA selalu menjunjung nilai toleransi dan hidup berdampingan. Banyak tempat ibadah didirikan untuk berbagai penganut agama di UEA. Komitmen ini mencerminkan visi pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. “Visi Sheikh Zayed adalah membangun masyarakat berdasarkan keadilan dan persaudaraan,” jelas AlDhaheri.
Menurut AlDhaheri, Rumah Keluarga Abraham (Abrahamic Family House) di UEA menjadi simbol semangat pengertian dan perdamaian antaragama. Rumah ini mewakili nilai bersama dari tiga agama monoteistik: Islam, Kristen, dan Yahudi.
Tokoh Lintas Agama Hadiri Buka Puasa
Dalam acara buka puasa hadir tokoh-tokoh agama dari berbagai latar belakang. Imam Syaukani dari Kementerian Agama dan KH. Muhammad Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), turut hadir. Najib Azka dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Bunyan Saptomo dari Muhammadiyah juga menghadiri acara ini.
Dr. Muchlis Hanafi, Direktur Majelis Hukama Muslimin di Indonesia, hadir bersama Pendeta Jason Balompapueng, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI). Perwakilan umat Hindu, Gede Pastika dari Pinandita Sanggraha Nusantara, juga turut serta.
Dari kalangan Buddha, Prof. Philip Kuncoro Wijaya, Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia, dan Romo Asun Gotama dari Dewan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) hadir. Dr. Chandra Setiawan, Wakil Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN), juga turut menghadiri acara tersebut.
Uni Emirat Arab Sebagai Teladan Toleransi Global
Sementara itu, AlDhaheri menyebut UEA sebagai contoh nyata kerukunan antaragama di dunia. “UEA adalah rumah bagi berbagai komunitas agama, menciptakan harmoni dalam keberagaman,” katanya. Komitmen ini memperkuat posisi UEA sebagai pelopor dialog antaragama di kancah internasional.
Pada akhirnya, AlDhaheri menutup sambutannya dengan harapan bahwa nilai toleransi dan perdamaian UEA dapat menjadi inspirasi bagi negara lain. “Kita harus menjaga semangat persaudaraan dan menghormati perbedaan untuk menciptakan dunia yang lebih damai,” tutupnya.