Internasional

RI dan UEA Sepakati Delapan MoU

×

RI dan UEA Sepakati Delapan MoU

Sebarkan artikel ini

Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Pertemuan berlangsung di Istana Qasr Al Shatie.

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, pada Rabu, 9 April 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

SinarHarapan.id – Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Pertemuan berlangsung di Istana Qasr Al Shatie. Abu Dhabi menjadi lokasi strategis pertemuan bilateral ini. Keduanya bertemu pada Rabu, 9 April 2025. Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Presiden MBZ menyambut langsung di pintu utama istana.

Kedua pemimpin memperkenalkan delegasi masing-masing. Mereka tampak akrab dalam suasana hangat penuh persahabatan. Setelah itu, sesi foto bersama dilakukan di salah satu ruangan istana. Momen tersebut memperlihatkan kedekatan dan semangat kerja sama.

Delapan Kesepakatan Strategis

Baca Juga: Gibran: Indonesia-UEA, Persaudaraan Selama Lima Dekade

Setelah pertemuan, keduanya menyaksikan pengumuman delapan kesepakatan. Delapan dokumen tersebut terdiri dari MoU dan LoI. Empat di antaranya merupakan kerja sama antar-pemerintah. Empat lainnya merupakan kesepakatan antar-pelaku usaha. Seluruh dokumen telah ditandatangani sebelumnya.

Kerja sama ini menandai hubungan strategis kedua negara. Indonesia dan UEA terus memperkuat kemitraan di berbagai sektor. Fokus kerja sama mencakup pangan, energi, keamanan, dan nilai keagamaan. MoU dan LoI menjadi bagian penting pertemuan tersebut.

Empat MoU Antar-Pemerintah

Kesepakatan pertama tentang Kemitraan Alam dan Iklim. MoU ini ditandatangani oleh Kemenlu UEA dan Kemenko Pangan RI. Kedua, Protokol Perubahan Kerja Sama Kelautan dan Perikanan. MoU ini antara pemerintah Indonesia dan UEA.

Ketiga, MoU tentang Keamanan dan Penanggulangan Terorisme. Kesepakatan ini ditandatangani Kemendagri UEA dan Kepolisian RI. Terakhir, kerja sama bidang Islam dan Wakaf. MoU ini antara Kemenag RI dan otoritas Islam UEA.

Empat Kesepakatan Dunia Usaha

Kerja sama pertama di bidang produksi susu. Kesepakatan ini antara Dirjen Peternakan RI dan Al-Ain Farms UEA. Kedua, MoU antara Ninety Degree General Trading LLC dan PT Pindad.

Ketiga, kesepakatan pengembangan PLTS Cirata. Kapasitas pembangkit tenaga listrik ini akan ditambah. Terakhir, pengembangan PLTS Terapung Jatigede. MoU ini melibatkan PT PLN dan MASDAR UEA.

Visi Bersama Indonesia–UEA

Pertemuan ini memperkuat kesamaan visi kedua negara. Fokus utama mencakup transisi energi dan ketahanan pangan. Selain itu, kedua pemimpin sepakat memperkuat keamanan kawasan. Isu-isu keagamaan juga menjadi perhatian bersama.

Seluruh dokumen menggambarkan kemitraan strategis yang dinamis. Hubungan bilateral Indonesia dan UEA telah terjalin lebih empat dekade. Pengumuman delapan dokumen ini menjadi tonggak baru diplomasi kedua negara.

Bahas Situasi Timur Tengah

Presiden Prabowo juga membahas isu geopolitik. Salah satu topik utama adalah konflik di Gaza. Presiden Prabowo menyampaikan pentingnya dialog damai. Ia berkonsultasi langsung dengan Presiden MBZ.

Presiden RI menekankan pendekatan diplomatik sebagai solusi. Indonesia terus mencari upaya damai untuk Timur Tengah. Konsultasi dengan pemimpin kawasan menjadi bagian penting diplomasi. Menurut Presiden Prabowo, dialog antarnegara wajib dilakukan.

Ia berharap masukan dari para pemimpin dunia. Pandangan mereka membantu dalam mencari solusi konflik. “Kita ingin mendapat masukan dari para pemimpin,” ujar Prabowo.

Komitmen untuk Perdamaian

Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian. Ia menyatakan Indonesia ingin ikut menyelesaikan konflik Gaza.

Presiden MBZ menyambut baik pandangan tersebut. Ia juga menyampaikan rencana kunjungan ke Indonesia. Presiden Prabowo menyambut hangat niat tersebut. “Kami akan menerima beliau dengan baik,” kata Presiden.

Pertemuan ini menandai babak baru kerja sama Indonesia–UEA. Hubungan diplomatik keduanya kian erat dan proaktif.