Internasional

Garuda di Langit Lebanon: Misi Damai dari Tanah Air

×

Garuda di Langit Lebanon: Misi Damai dari Tanah Air

Sebarkan artikel ini

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi Inspektur Upacara Pemberangkatan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL TA. 2025.

Sinar Harapan.id – Pagi itu, Lapangan Prima di Mabes TNI, Cilangkap, terasa lebih khidmat dari biasanya. Deretan seragam loreng berdiri tegap. Senyum dan air mata menyatu dalam suasana yang tak biasa. Mereka—putra-putri terbaik bangsa—siap berangkat jauh ke seberang lautan, di Lebanon, menjalankan tugas yang tak hanya menuntut profesionalisme, tapi juga jiwa kemanusiaan.

Baca Juga: Satgas Kontingen Garuda TNI Raih Dua Medali Perdamaian

“Misi ini telah menjadi saksi kiprah berbagai kontingen dari seluruh dunia,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara Pemberangkatan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL TA. 2025.

Indonesia memang bukan baru kali ini terlibat. Sejak 2006, pasukan Garuda telah menjadi bagian dari misi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Tahun ini, 1.090 prajurit siap menjalankan misi hingga tahun 2026.

Duta Damai dan Duta Bangsa

“Mereka bukan sekadar penjaga perdamaian. Mereka adalah duta bangsa.” Kalimat itu tak hanya simbolik. Di medan tugas, para prajurit tak hanya menjaga stabilitas. Mereka membawa batik, tari tradisional, dan senyum khas Indonesia ke tengah masyarakat lokal.

Kolonel Inf Raja Gunung Nasution, yang memimpin Kontingen Garuda kali ini, membawa tanggung jawab besar. Dengan gelar S.I.P., M.H.I. di pundaknya, ia juga Dansatgas Yonmek TNI Konga XXIII-S UNIFIL.

Menjalankan Mandat Dunia

Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Kapuspen TNI, menegaskan bahwa kehadiran Satgas kali ini adalah bagian dari mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB UNSCR 2749 Tahun 2024. Tujuannya jelas: mencegah pelanggaran lintas batas, menjaga stabilitas, dan memperkuat kerja sama internasional.

Dari Unit Mekanis, Polisi Militer, Outreach hingga Tim Medis—setiap Satgas punya peran. Masing-masing membawa kemampuan berbeda, tapi satu misi yang sama: perdamaian.

Dari Indonesia untuk Dunia

Misi ini bukan tentang senjata semata. Ini tentang wajah Indonesia di mata dunia. Tentang menunjukkan bahwa negeri ini hadir untuk dunia, bukan dengan kekuatan yang menekan, tapi dengan keteguhan menjaga damai.

Di bawah bendera biru PBB dan merah putih yang mereka genggam erat, para prajurit melangkah pasti. Doa dan harapan menyertai mereka—agar pulang kelak dengan selamat, membawa cerita damai dari tanah yang jauh.